Menurutnya, pelaporan dirinya merupakan peristiwa hukum yang biasa dan tidak perlu ditanggapi secara luar biasa.
"Sebagai warga negara, saya akan hadapi dan ikuti proses hukum tersebut sesuai hukum yang berlaku," ujar Basarah dalam keterangan tertulis, Selasa (4/12).
Alasannya menyebut Soeharto sebagai 'guru korupsi Indonesia' adalah dalam rangka menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto yang menyatakan korupsi di Indonesia sudah sangat parah.Pernyataan itu, kata Wakil Ketua MPR ini, juga terkait dengan koalisi parpol pendukung paslon Prabowo yang mengkampanyekan keinginannya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kekuasaan di era Orde Baru dengan slogan kampanye 'masih enak jaman ku (Orde Baru) tho'.
Lebih lanjut, Basarah menyampaikan reformasi tahun 1998 telah mengoreksi kekuasaan Soeharto di era Orba. Hal-hal positif yang pernah dilakukan pada masa Soeharto, kata dia, tetap berlanjut.
"Tetapi hal-hal buruk dan menyakitkan bagi rakyat dan bangsa Indonesia, utamanya terhadap praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme mantan Presiden Soeharto, serta dampak sistemik yang ditimbulkannya hingga penyakit korupsi di Indonesia sudah mencapai 'stadium 4', pada saat ini harus kita tinggalkan dan buang jauh-jauh," tutur dia.Di sisi lain, Basarah, yang juga menjabat Wakil Sekjen PDIP ini, mengatakan semua pihak tidak boleh mundur ke belakang, namun harus menyiapkan masa depan lebih baik lagi dengan prinsip kejujuran dan gotong-royong.
Semua jasa-jasa baik para pemimpin bangsa terdahulu, lanjut Basarah, harus dihormati dan dilestarikan. Namun, ia menyebut kesalahan-kesalahan dan kekeliruannya jangan dibenarkan apalagi akan dilanjutkan.
"Agar kita dapat memetik hikmahnya dan generasi-generasi muda bangsa kita berikutnya dapat hidup lebih lebih baik lagi dan bermartabat," ujar Basarah.Sebelumnya, Basarah menyebut Soeharto sebagai 'Guru Korupsi Indonesia'. Ia kemudian dilaporkan oleh dua pihak dalam kasus penghinaan dan penyebaran berita bohong. Yakni, mantan anggota DPR Anhar yang melapor ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, serta Rizka, dari aliansi pecinta Soeharto, Hasta Mahardika Soehartonesia, ke Polda Metro Jaya.
(jps/arh)
https://ift.tt/2rm7XU9
December 04, 2018 at 11:24PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2rm7XU9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment