Anies beralasan pemindahan itu harus dilakukan karena lahan di Kampung Bandan untuk pembangunan Depo MRT fase II sampai saat ini masih bermasalah.
"Kampung Bandan itu lahannya bermasalah, bersengketa dihukum enggak selesai-selesai. Jadi kalau kita menggunakan lahan yang bersengketa secara hukum, lalu pada siapa kita bertransaksi? Karena lahannya sengketa, jadi kita cari yang lahannya nggak sengketa," tutur Anies di kawasan Sudirman, Selasa (4/12).
Menurut Anies sengketa lahan di Kampung Bandan tersebut berpotensi menghambat pembangunan proyek MRT fase II yang rencananya dimulai awal tahun depan.
"Jadi kami putuskan untuk memilih lahan yang gak sengketa (Stadion BMW)," ujarnya.
Wacana pemindahan depo MRT fase II dari Kampung Bandan ke Stadion BMW itu muncul usai Rapat Pimpinan Terbatas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 9 Oktober 2018.
Pemindahan depo tersebut otomatis berdampak pada kenaikan anggaran untuk proyek MRT fase II. Anies mengatakan kenaikan anggaran itu menjadi urusan dari pihak manajemen PT MRT Jakarta.
"(Anggaran) itu urusan manajemen aja. Tapi yang jelas kita tidak lakukan di sana (Kampung Bandan) karena sengketa, enggak bisa," ucap Anies.
Sebelumnya, pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase II direncanakan dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kampung Bandan. Rute tersebut akan dipasang rel sepanjang 8,3 kilometer.
Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) juga telah menyatakan akan mengucurkan pinjaman maksimal sebesar 70,21 miliar yen atau setara Rp9,44 triliun untuk proyek MRT fase II.
(dis/agr)https://ift.tt/2rmdEl4
December 05, 2018 at 07:09AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2rmdEl4
via IFTTT
No comments:
Post a Comment