Pihaknya semula telah mengajukan nama pembawa acara di salah satu stasiun TV swasta, yakni Rosiana Silalahi. Tetapi pihak TKN, kata Dahnil, malah keberatan dengan usulan nama tersebut.
"Awalnya kami sih mengusulkan sesuai dengan media yang jadi pelaksana. Misalnya Kompas TV, Kompas yang kami sarankan karena lebih senior ya bagusnya Mbak Rosi. Kemudian TKN keberatan nama Rosi, ya sudah," Kata Dahnil di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (28/12).
Baru setelah itu pihak TKN, kata Dahnil, mengusulkan nama lain, yakni Ira Koesno untuk menjadi salah satu moderator dalam debat pilpres yang sekiranya akan digelar dua pekan lagi itu. Dahnil pun mengaku, pihaknya langsung menerima usulan nama yang diajukan oleh TKN itu."TKN mengusulkan Mba Ira Koesno, kami tidak ada masalah dengan Mba Ira. Kami terima," kata dia.
Meski begitu, Dahnil tak menjelaskan alasan pihak TKN menolak nama Rosi saat pihaknya menyampaikan opsi itu.
"Enggak paham saya (kenapa nolak). Nanti bisa ditanyakan ke teman-teman TKN. Yang jelas kami tidak bisa maksakan satu pihak. Harus disepakati berdua," Kata dia.
Sementara, saat dikonfirmasi kepada Aria Bima selaku perwakilan dari TKN, dirinya mengaku tak ingin menilai secara personal. Yang jelas kedua nama, yakni Ira Koesno dan Imam Priyono yang resmi ditunjuk sebagai moderator debat itu merupakan persetujuan dari kedua belah pihak."By Product ada Mba Ira sama Mas Imam sudah kita sepakati. Karena menyangkut orang, tentu dasar latar belakangnya enggak bisa kita sampaikan. Saya kira kompetensi profesional menjadi pertimbangan. Kompetensi, profesional, dan personalnya memenuhi prasyarat," Kata Aria Bima. (tst/osc)
http://bit.ly/2GLqns9
December 29, 2018 at 02:57AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2GLqns9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment