Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.507 per dolar AS atau melemah dari kemarin di posisi Rp14.383 per dolar AS.
Di kawasan Asia, rupiah lagi-lagi menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam. Diikuti rupee India yang melemah 0,76 persen, won Korea Selatan minus 0,61 persen, dan renminbi China minus 0,51 persen.
Kemudian, baht Thailand melemah 0,28 persen, ringgit Malaysia minus 0,25 persen, dolar Singapura minus 0,25 persen, dan peso Filipina minus 0,13 persen. Hanya yen Jepang dan dolar Hong Kong yang bersandar di zona hijau dengan menguat 0,42 persen dan 0,01 persen.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan rupiah kembali melemah pada hari ini karena kekhawatiran pasar global terhadap perekonomian dunia. Pasar global khawatir pelemahan ekonomi global tahun depan kembali berlanjut sebab, sinyal damai perang dagang antara AS dan China belum meyakinkan.
Kondisi tersebut cukup membebani pergerakan rupiah. Selain itu, perlambatan ekonomi juga turut dikhawatirkan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of The Petroleum Exporting Countries/OPEC). Pasalnya, bila perlambatan ekonomi benar terjadi, maka bisa saja OPEC akan kembali mengurangi pasokan minyak mentah ke pasar dunia.
"Ini berarti kekhawatiran akan perlambatan ekonomi semakin nyata. Kalau begini tentu akan semakin berdampak ke negara emerging market," ujar Dini kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/12).
Sentimen tersebut datang dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 bisa hanya sekitar 1,86-1,87 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Proyeksi tersebut lebih rendah dari asumsi awal APBN 2018 sebesar 2,19 persen dari PDB. Menurutnya, defisit anggaran bisa ditekan karena penerimaan negara yang meningkat, bahkan bisa mencetak rekor baru capaian lebih dari 100 persen.
Ia memproyeksi penerimaan negara bisa mencapai Rp1.936 triliun atau melebihi asumsi awal sebesar Rp1.894,7 triliun. "Padahal sebenarnya ini bisa jadi support dari dalam, setidaknya membuat batasan rupiah tidak berbalik ke kisaran Rp15 ribu per dolar AS lagi," katanya.
(uli/lav)
https://ift.tt/2E5OJKn
December 06, 2018 at 11:57PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2E5OJKn
via IFTTT
No comments:
Post a Comment