Melansir Antara, Minggu (30/12), dalam keterangan persnya Uni Eropa memaparkan bahwa masyarakat di Provinsi Banten, juga Lampung, akan menjadi penerima bantuan yang diprioritaskan. Tsunami yang terjadi di pesisir Selat Sunda tersebut menelan korban 431 orang meninggal, serta kerusakan infrastruktur.
Dana itu juga mendukung kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) yang berusaha mengadakan air bersih, selimut, tenda, pelayanan medis dan kesehatan serta membantu pengadaan mata pencaharian masyarakat yang hilang.
Melalui Departemen Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan (ECHO), Uni Eropa telah mengirimkan ahli bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak tsunami.
Layanan pemetaan dari satelit Copernicus Uni Eropa juga disebutkan telah diaktivasi demi mengkaji kerusakan yang diakibatkan gelombang tsunami tersebut.
Sebelumnya, dalam waktu enam bulan terakhir, Uni Eropa telah menggelontorkan masing-masing €650 ribu atau sekitar Rp10 miliar sebagai bantuan kemanusiaan pascagempa di Lombok yang menewaskan kurang lebih 500 orang serta kehancuran insfrastruktur pada Juli silam, serta €1,5 juta atau sekitar Rp24 miliar untuk mereka yang jadi korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah pada September kemarin.
Dalam bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah itu, disebutkan lebih dari 2,100 orang meninggal dunia serta menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah. (Antara/rea)
http://bit.ly/2Td1bvY
December 30, 2018 at 05:55PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Td1bvY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment