Sandi mengklaim tak ada unsur berpura-pura sama sekali dengan penghapusan video yang sempat diunggah oleh keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo melalui akun media sosial pribadinya itu.
"Kemarin karena dipelesetkan, dihoakskan bahwa itu bagian dari ibadah dan lain-lain, untuk memutus kontroversi, tentunya lebih baik (dihapus) daripada memicu banyak kontroversi," kata Sandi ditemui di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).
Sandi menyebut tarian yang ada di video itu bukan hal luar biasa yang mesti digiring menjadi isu besar. Lagi pula tarian seperti itu memang sering dilakukan oleh teman-teman Prabowo dan Sandi sendiri.
Calon wakil presiden Sandiaga Uno (tengah). (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
|
Lebih lanjut Sandi mengatakan alih-alih meributkan persoalan joget poco-poco Prabowo, dirinya lebih baik memikirkan kesejahteraan masyarakat saat ini.
Sebab menurutnya, isu yang seharusnya dibicarakan saat ini bukan soal SARA, melainkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Pertanyaannya simpel seperti itu saja. Ekonominya gimana? Sudah membaik sudah meroket atau belum, keadilan sudah hadir enggak di Indonesia," kata Sandi.
"Masalah seperti dia (prabowo) melakukan line dance dan lain-lain menurut saya enggak menjadi isu," jelas Sandi.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
|
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso menganggap viralnya video itu tak akan berpengaruh bagi suara Prabowo di Pilpres 2019. Sebab dalam acara itu, Prabowo hanya memenuhi undangan keluarga besarnya yang beragama Nasrani.
Sementara Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai wajar Prabowo joget poco-poco saat malam Natal. Menurutnya, hal itu bisa dimaklumi mengingat hampir seluruh keluarga besar Prabowo menganut agama Kristen.
(tst/pmg)
http://bit.ly/2AjNvs6
December 29, 2018 at 08:14AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AjNvs6
via IFTTT
No comments:
Post a Comment