Diketahui sebelumnya, per 29 Januari lalu, jumlah kasus penyakit DBD adalah 13.683 orang dan jumlah kematian sebesar 133 orang.
"Per 31 Januari 2019, jumlah kasus DBD-nya sesuai dengan laporan 34 provinsi sebanyak 15.132 orang. Dan 145 orang meninggal dunia," kata Widyawati di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis.
Sementara itu, Widya juga memaparkan terdapat 390 kabupaten/kota dari 33 provinsi yang telah melapor kasus DBD. Dari jumlah tersebut, lanjut Widya, 259 di antaranya mengalami peningkatan jumlah kasus. Di Provinsi DKI Jakarta sendiri, jumlah kasus meningkat dari 613 menjadi 662 kasus.
Selain itu, provinsi yang memiliki tren tinggi untuk kasus suspect dengue, kata Widya adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara. Widya juga menyebutkan empat daerah yang telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) karena kasus DBD.
"Daerah yang menyatakan KLB itu Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo dan Provinsi Sulawesi Utara," ucapnya.
Seperti diketahui, jumlah penderita dan korban meninggal dunia yang disebabkan DBD paling banyak terjadi di tahun 2016. Pada saat itu, jumlah penderita 204.171 orang. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.598 orang. Jumlah tersebut terus mengalami penurunan di tahun-tahun berikutnya. Di 2017 terdapat 68.407 kasus. Di 2018 terdapat 53.075 kasus. Jumlah kematian juga menurun di 2017 terdapat 493 penderita dan di 2018 ada 344 penderita yang meninggal.
Dalam upaya menghadapi kasus ini, Kemenkes menyatakan telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh gubernur terkait kesiapsiagaan menghadapi DBD.
Selain itu, langkah-langkah lainnya adalah meneruskan penyuluhan dan ajakan untuk melakukan gerakan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan mengaktifkan kelompok kerja DBD di setiap kabupaten/kota. (ani/dea)
http://bit.ly/2SkHZ2s
February 01, 2019 at 01:08AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2SkHZ2s
via IFTTT
No comments:
Post a Comment