Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, personel akan dibagi ke dalam tiga kelompok untuk mengamankan proses pencetakan surat suara di tempat-tempat pencetakan yang telah ditunjuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selama 24 jam.
Menurut dia, sepertiga kekuatan dari 194 ribu personel Polri yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2019 akan diterjunkan untuk mengawal proses pencetakan surat suara Pemilu 2019 atau kurang lebih sekitar 65 ribu personel.
"Perusahaan yang diberikan tanggung jawab melakukan pencetakan surat suara dilakukan pengamanan oleh anggota Polri 24 jam, dibagi jadi tiga shift," ucap Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/1).
Pihaknya, lanjut Dedi, akan membangun posko pengamanan di setiap tempat yang ditunjuk menjadi tempat pencetakan surat suara Pemilu 2019.
Terkait langkah ini, kata Dedi, Polri akan menggandeng pihak keamanan setempat.
"Nanti digeledah, clear, baru boleh keluar (keluar). Demikian juga masuknya, digeledah dulu kalau clear baru boleh masuk," ucap jenderal bintang satu itu.
Percetakan perdana surat suara untuk Pemilu 2019 telah dimulai hari ini, Minggu (20/1) kemarin. KPU melakukan kunjungan untuk meninjau proses percetakan tersebut ke sejumlah perusahaan pencetak surat suara.
Terdapat enam perusahaan yang memenangkan tender produksi surat suara, yaitu PT Gramedia (Jakarta), PT Balai Pustaka (Jakarta), PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta), PT Temprina Media Grafika (Jawa Timur), PT Puri Panca Pujibangun (Jawa Timur), dan PT Adi Perkasa Makassar (Sulawesi Selatan).
Total surat suara yang akan diproduksi untuk pemilu serentak nanti adalah 939.879.651 surat suara.
http://bit.ly/2Hp0UF9
January 21, 2019 at 09:33PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Hp0UF9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment