Pages

Sunday, January 20, 2019

Traveling Jadi Solusi Tingkatkan Kedekatan Keluarga

Jakarta, CNN Indonesia -- Faktor keluarga sangat memengaruhi proses tumbuh kembang anak. Namun, tak sedikit orang tua yang terlalu sibuk bekerja hingga waktu untuk sang buah hati pun berkurang di hari-hari biasa.

Di zaman kiwari, traveling bisa menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas hubungan baik di keluarga. Psikolog keluarga, Nadya Pramesrani mengatakan, dengan traveling, otang tua menjadi lebih mudah membatasi dirinya dari pekerjaan.

"Ketika secara geografis mereka berada di tempat berbeda dengan kegiatan sehari-hari," ujar Nadya dalam gelaran HiLo School Drawing Competition 2019 di Aloft Hotel, Jakarta, Kamis (17/1).

Sebuah survei yang dilakukan situs traveling Lonely Planets pada 2018 mencatat, sebagian besar orang tua membawa sang buah hati berpelesir sebanyak 2-3 kali selama setahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Destinasi yang dipilih pun tak sembarangan. Survei mencatat, destinasi yang dipilih kebanyakan menggambarkan pengalaman berlibur orang tua saat masa kecil. Pilihan itu muncul karena orang tua ingin memberikan pengalaman liburan yang sama dengan apa yang mereka alami di masa lalu.

Orang tua disarankan membawa buah hatinya yang masih berusia 6-12 tahun untuk berpelesir. Dalam agenda vakansi itu, orang tua bisa lebih mendekatkan diri dengan anak.

Selain itu, agenda vakansi bersama keluarga juga biasanya akan menjadi sesuatu yang diingat oleh anak hingga dewasa. "Memberikan memori seumur hidup," ujar Nadya. Pasalnya, pada usia itu, pemberian memori positif tentang keluarga adalah hal yang amat penting.

Memori positif tentang keluarga itu, kata Nadya, bisa membentuk perilaku positif pada anak saat bersosialisasi dengan lingkungan luar di masa remaja.

Waktu yang Tepat untuk Belajar

Masa proses belajar pada anak biasanya akan berjalan pada usia 6 tahun. Saat itu, anak akan berada pada fase di mana ia mulai mengembangkan kemampuannya untuk melakukan sesuatu.

Nadya mengatakan, cara paling efektif adalah dengan pengalaman langsung. Dengan traveling, anak dapat mengetahui perbedaan budaya, bahasa, kebiasaan, atau aktivitas lainnya untuk meningkatkan kemampuan diri.

"Untuk mengoptimalkan proses belajar anak, orang tua baiknya memilih kegiatan yang melibatkan interaksi bermain dan eksplorasi lingkungan," ujar Nadya. Hal itu, lanjutnya, dapat menstimulasi perkembangan otak anak.

Nadya juga menyarankan orang tua untuk memilih lokasi traveling yang berada di luar ruangan dan alam. Lokasi jenis itu dapat meningkatkan kemampuan berkonsentrasi anak, kemampuan fisik, dan meningkatkan daya tahan tubuh. (ims/asr)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2MkjXPW
January 21, 2019 at 02:36PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2MkjXPW
via IFTTT

No comments:

Post a Comment