"Ada beberapa negara yang berencana menutupi kekacauan kasus ini. Saya tahu alasan-alasannya. Kami tahu dan melihat kesepakatan-kesepakatan apa yang telah dibuat. Kami melihat bagaimana pihak-pihak yang sebelumnya menyuarakan kebebasan media sekarang mencoba menutupi kasus ini karena uang," kata Cavusoglu seperti dikutip kantor berita Anadolu Agency, pada Selasa (22/1).
"Meski begitu, kami akan terus mengejar sampai titik akhir. Kami telah mempersiapkan investigasi internasional dalam beberapa waktu ke depan dan kami akan mengambil setiap langkah yang diperlukan," ujar Cavusoglu.
Setelah sempat membantah, Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam gedung konsulatnya. Mereka juga mengakui jasad koresponden The Washington Post itu telah dimusnahkan. Namun, mereka beralasan perbuatan itu dilakukan oleh tim yang bergerak tanpa perintah negara.
Meski begitu, mereka menegaskan Kerajaan Arab Saudi tak terlibat dalam konspirasi pembunuhan Khashoggi. Mereka beralasan hal itu terjadi di luar kewenangan mereka itu.
Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyimpulkan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Turki telah lama mendesak digelar investigasi internasional untuk menjawab teka-teki kasus ini. Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan selama ini menuding pejabat tertinggi Saudi bertanggung jawab atas kasus Khashoggi, lantaran dianggap tak mau bekerja sama menguak misteri pembunuhan tersebut.
Dikutip Reuters, meski aparat Turki bersama Saudi telah menggeledah sejumlah tempat, keberadaan jasad Khashoggi hingga kini juga belum ditemukan.
http://bit.ly/2sEGJZA
January 23, 2019 at 08:06AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2sEGJZA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment