Fitur tersebut baru tersedia untuk pengguna Android yang memperbarui WhatsApp menjadi versi 2.19.17.
Pantauan CNNIndonesia.com pada Minggu (27/1) pagi, fitur serupa belum tersedia untuk pengguna iOS dan WhatsApp Web. Pembaruan aplikasi belum tersedia sehingga pengguna masih bisa meneruskan pesan hingga 20 kali.
Penerapan pembatasan pesan sejatinya mulai diberlakukan pada Selasa (22/1) pukul 12.00 WIB, namun tertunda dengan alasan yang tak dijelaskan.WhatsApp sebelumnya memutuskan untuk menentukan batas maksimal penerusan pesan maksimal lima pengguna. Keputusan tersebut dibuat berdasarkan hasil pembatasan penerusan pesan yang sudah dilakukan di India sejak pertengahan 2018 lalu.
WhatsAppp mulai membatasi penerusan pesan maksimal lima pengguna. (Foto: Whatsapp)
|
Pembatasan pesan ini diharapkan bisa mengurangi 25 persen peredaran informasi hoaks.
Sebelumnya, Word Global Influencer dari empat negara telah melakukan pembahasan dengan pihak WhatsApp untuk mewujudkan langkah penyebaran hoaks. Keempat negara ini adalah Brasil, India, Meksiko dan Indonesia.
Kebijakan WhatsApp untuk membatasi penerusan pesan ini pertama kali diberlakukan di India akibat dampak negatif yang sangat parah. Bahkan penyebaran hoaks ini memakan korban jiwa.Seorang pria bernama Mohammad Azam pada Juli 2018 tewas dihakimi 2 ribu orang karena rumor hoaks bahwa dia mengincar anak-anak.
Menurut kepolisian setempat Azam hanya menawarkan cokelat untuk anak-anak di daerah tersebut. Rumor penculikan anak membuat tindak kekerasan dan pembunuhan itu terjadi. Tindakan ini masih terus terjadi dua minggu lalu, tak lama setelah WhatsApp meluncurkan beberapa fitur pencegah hoaks. (evn)
http://bit.ly/2Hw151D
January 27, 2019 at 03:45PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Hw151D
via IFTTT
No comments:
Post a Comment