Sayangnya, kebijakan itu hanya bertahan dalam hitungan bulan saja, dan kembali gratis hingga saat ini.
Direktur PT Midi Utama Indonesia Tbk sekaligus PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Solihin mengatakan manajemen memungut biaya Rp200 untuk per lembar kantong plastik. Ia menilai psikologis masyarakat terpengaruh saat plastik dijadikan barang dagangan di toko.
Dengan kata lain, mayoritas masyarakat enggan membayar untuk membeli kantong plastik. "Artinya, (kebijakan kantong plastik berbayar) ada kontribusi pengurangan, bagus tidak? Bagus kan. Makanya, sekarang juga harus dibarengi dengan kesadaran masyarakatnya, begitu," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/3).
Dengan realisasi pengurangan itu juga diklaim Solihin menjadi bukti bahwa perusahaan ritel bukannya mencari untung dari kebijakan plastik berbayar, tapi sepenuhnya karena peduli dengan lingkungan. Apalagi, harga plastik yang ditawarkan ke konsumen tidak lebih dari modal yang dikeluarkan.
"Kenapa yang ditetapkan Rp200 per lembar, kami mengacu sama harga yang dulu sempat diterapkan. Kenapa segitu? Karena modal pembelian plastik Rp150-Rp220 per lembar. Jadi, angka Rp200 ya tidak ada keuntungan kan," jelas Solihin.
Penerapan kebijakan kantong plastik berbayar diharapkan dapat membuat masyarakat mengurangi ketergantungan dengan kantong plastik saat berbelanja.
"Kalau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) selalu bilang itu Rp200 dari penjualan plastik ke mana, ya kan itu plastik kami juga keluar modal, wajar nggak kami jual barang dari yang kami beli? wajar. Tapi kami berharap tidak ada yang beli," terang Solihin.
Untuk tahun ini, Solihin mengaku akan kembali menerapkan kebijakan plastik berbayar dalam waktu dekat. Namun, perusahaan masih menghitung terlebih dahulu stok plastik yang tersebar di sejumlah gerai dan gudang.
"Target tahun ini bisa sama seperti dulu, minimal penggunaan plastik bisa sampai 50 persen," tutur Solihin.
Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf juga mengakui ada pengurangan penggunaan kantong plastik pada saat penerapan kebijakan plastik berbayar sebelumnya. Hanya saja, ia tak menyebut detil berapa pengurangannya.
Dalam hal ini, Indomarco Prismatama merupakan perusahaan yang menaungi gerai Indomaret. "Saya lagi di luar kota tidak bawa data, tidak berani info," imbuh Wiwiek.
Selain itu, ia juga belum bisa memastikan kapan kebijakan plastik berbayar diberlakukan usai Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) memaparkan seluruh anggota ritel di asosiasi tersebut akan memberlakukan plastik berbayar sebesar Rp200 per lembar.
"Kami akan melakukan edukasi dan memberikan solusi terlebih dahulu kepada pelanggan kami," pungkasnya.
(aud/bir)
https://ift.tt/2ITghGW
March 01, 2019 at 11:03PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2ITghGW
via IFTTT
No comments:
Post a Comment