The Clockwork Condition, judulnya. Draf tulisan itu merespons kepanikan moral yang disebabkan film adaptasi dari novelnya yang pertama. Ia ditulis beberapa pekan setelah film rilis. Namun, tulisan itu belum rampung.
Mengutip CNN, hanya ada sekitar 200 halaman yang sudah diketik. Beberapa halaman lain masih bertuliskan tangan. Isinya serangkaian pemikiran filosofis tentang kondisi manusia.
Tulisan itu terbengkalai begitu saja selama berdekade-dekade di rumahnya yang juga terlantar di Bracciano, Italia. Baru beberapa waktu lalu saat barang-barang dibereskan dan akan dikirim ke International Anthony Burgess Foundation di Manchester, Inggris untuk disatukan dengan karya dan peninggalan Burgess lainnya, naskah itu ditemukan.
"Naskah itu belum selesai, tapi isinya banyak. Naskah itu memberi kita lebih banyak detail tentang seluruh pemikiran dan perasaan yang dia miliki tentang budaya, sebagai akibat langsung dari film yang sudah keluar," kata Andrew Biswell yang membantu penemuan itu.
Buku pertama Burgess, A Clockwork Orange diadaptasi oleh Stanley Kubrick ke dalam film pada 1971. Film itu mengangkat popularitas bukunya, namun juga menyebabkan kontroversi saat rilis karena sarat akan konten kekerasan dan seksual.
Itu membuat sang penulis dituding mendukung aksi kekerasan melalui karya-karyanya.
"Burgess sangat merasa dirinya menjadi target," ujar Biswell yang juga bekerja di International Anthony Burgess Foundation. Perasaan itu tergambar dalam karya barunya.
"Dia sangat terbebani oleh tudingan bahwa film itu memprovokasi orang untuk melakukan hal-hal jahat," katanya lagi.
Salah satu tulisan Burgess dalam sekuel bukunya menyebutkan bahwa anak muda saat itu belajar soal gaya melakukan kekerasan, tapi tidak memahami kekerasan itu sendiri.
Tulisannya yang lain lagi menggarisbawahi dampak televisi dan media massa di tahun itu.
"Seorang pria terjebak dalam dunia mesin, tak bisa tumbuh sebagai manusia dan menjadi dirinya sendiri," demikian ia menulis. Ia juga menyebut lahirnya The Clockwork Condition adalah akibat perasaan terasing, yang sebagian disebabkan oleh media massa.
"Dalam konteks itu, itu adalah komentar tentang apa yang terjadi padanya dan hidupnya yang dijungkirbalikkan oleh kesuksesan film [yang diadaptasi dari bukunya]," ujar Biswell.
The Clockwork Condition awalnya diniatkan untuk diterbitkan bersama sekitar 80 foto bertemakan kebebasan dan individu. Namun belum jelas apakah ia akan diterbitkan sekarang.
Burgess merupakan penulis di balik novel dan komik populer di Inggris, tapi karyanya yang paling terkenal adalah A Clockwork Orange. Majalah Time menyebut novel itu adalah salah satu buku dari 100 berbahasa Inggris terbaik yang diterbitkan 1923 sampai 2005. (rsa)
http://bit.ly/2GSnOBB
April 28, 2019 at 11:17PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2GSnOBB
via IFTTT
No comments:
Post a Comment