"CAAS (Badan Penerbangan Sipil Singapura) hanya akan mencabut larangan ketika sudah puas atas semua kekhawatiran keamanan tipe pesawat tersebut," ujar Menteri Senior utusan Transportasi Singapura, Janil Puthucheary, Senin (1/4).
Puthucheary kemudian mengatakan bahwa selama larangan itu masih berlaku, "CAAS tidak akan mengizinkan maskapai mendaftarkan pesawat Boeing 737 MAX."
Aturan ini akan berdampak pada sejumlah penerbangan maskapai Singapura, SilkAir, yang memiliki enam pesawat Boeing 737 MAX.
Selain itu, maskapai lain yang mengoperasikan Boeing 737 MAX menuju Singapura adalah China Southern Airlines, Garuda Indonesia, Shandong Airlines, dan Thai Lion Air.
Tiga maskapai sudah dapat menyesuaikan dengan aturan Singapura ini. Hanya Shandong Airlines hanya menangguhkan semua penerbangannya ke Singapura.
"CAAS akan terus bekerja sama dengan Grup Bandara Changi, SIA dan SilkAir, juga semua maskapai yang terkena dampak untuk mengurangi dampak terhadap penumpang," tutur Janil.
Larangan ini dikeluarkan setelah dua kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 terjadi dalam kurun waktu kurang dari lima bulan.
Kecelakaan terbaru terjadi di pada Minggu (10/3), ketika pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, menewaskan 157 orang di dalamnya.
Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya Oktober 2018, pesawat jenis sama yang digunakan dalam penerbangan Lion Air JT610 jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 penumpang dan awak yang dibawa.
https://ift.tt/2V8zJkp
April 01, 2019 at 10:44PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2V8zJkp
via IFTTT
No comments:
Post a Comment