"Jangan dilihat bahwa itu (aksi demonstrasi) sesuatu akan terus berada di situ persoalannya. Nanti juga dia berangsur-angsur akan hilang dan normal kembali," kata Darmin di kantornya, Kamis (23/5).
Karena sifatnya hanya temporer, ia optimis kericuhan ini tidak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi. Pemerintah percaya pertumbuhan ekonomi akan sesuai dengan target yang telah dicanangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yakni sebesar 5,3 persen.
"Masih (target pertumbuhan ekonomi), ya tidak apa-apa itu gejolak sementara saja bentar lagi juga senang," imbuhnya.
Ia juga tak menampik kericuhan itu memberikan pengaruh kepada investasi. Investor cenderung akan menunggu dan mengamati (wait and see) keadaan dalam negeri hingga kondisinya mulai kondusif dan normal. Saat itu, ia meyakini investasi akan kembali masuk ke dalam negeri.
"Tapi kan sebentar lagi akan ada waktu ia tenang kembali. Sehingga tidak perlu dianggap investasi tahun ini, ya ini bukan cerita tahun ini tapi ini cerita hanya minggu ini," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia meminta seluruh lapisan masyarakat untuk menyadari bahwa kejadian ini merugikan Indonesia terutama dari sisi ekonomi. Ia berharap agar pihak-pihak yang ingin menyuarakan aspirasinya hendaknya melalui jalur hukum yang sah.
"Jalan yang diatur dalam perundang-undangan sehingga selesaikan persoalan," katanya.
Sebagaimana diketahui, massa melakukan aksi demonstrasi pada Rabu (22/5) kemarin. Mereka menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang menyatakan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai pemenang. Aksi unjuk rasa diwarnai kericuhan hingga menelan korban jiwa.
Akibatnya, aktivitas bisnis dan perkantoran di titik dekat lokasi kejadian lumpuh total. Pusat perbelanjaan hingga perkantoran ditutup. Tidak hanya itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 11,73 poin atau 0,20 persen ke posisi 5.939,63.
Tak hanya indeks, nilai tukar rupiah ikut melemah. Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.525 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Rabu (22/5). Dengan demikian, maka rupiah melemah 0,31 persen dibandingkan penutupan Selasa (21/5) yakni Rp14.480 per dolar AS. (agi/agi)
http://bit.ly/2K0DQfQ
May 23, 2019 at 09:45PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2K0DQfQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment