Menanggapi hal tersebut, James Lu, senior manager EMUI product marketing Huawei secara tegas menyanggah anggapan yang beredar.
"OS Harmony bukan alternatif atau pengganti Android. Android lahir di era ponsel untuk ponsel dan tablet, kalau Harmony untuk menghubungkan ekosistem secara mulus," terang Lu disela presentasinya di kantor Huawei, Jakarta, Selasa (27/8).
Lebih jauh ia mengatakan Android bisa sukses karena lebih fleksibel sehingga vendor yang mengadopsinya bisa memadukan dengan OS mereka, termasuk Huawei. Berbeda dengan iOS yang hanya bisa berjalan di perangkat besutan Apple, Android memiliki peluang untuk berkembang.Sementara OS Harmony, Lu menjelaskan jika sistem operasi ini memiliki kategori sendiri yang berbeda dengan Android.
Lu mengatakan pihaknya berharap OS Harmony bisa menuai kesuksesan seperti halnya Android. Sistem operasi yang semula bernama Hongmeng tersebut juga dibuat open source untuk diadopsi di lintas perangkat.
"Kami melihat masa depan IoT dan multi perangkat, ponsel tidak akan menjadi perangkat utama lagi. Untuk itu kami membuat OS Harmony menjawab skenario sebagai sistem operasi yang bisa dipakai di semua perangkat," imbuhnya.
Untuk itu Lu mengatakan OS Harmony di tahap awal tidak akan disematkan pada ponsel pintar. Sebagai tahap awal Harmony akan memasok tenaga untuk tv pintar, speaker, jam tangan pintar, wearable device, alat pemantau kesehatan, dan lainnya yang salit terkoneksi dengan basis satu OS.Kendati demikian ia memastikan ponsel dan tablet yang masih menggunakan Android akan tetap bisa terhubung dengan perangkat lain berbasis OS Harmony. Hanya saja Lu tidak bisa memastikan kapan Huawei menggunakan Harmony sebagai sistem operasi ponsel.
"Sebenarnya OS Harmony siap untuk dipakai di ponsel kalau sudah nantinya sudah tidak pakai Android. Tapi kami belum bisa pastikan kapan hal itu terwujud," ucapnya.
[Gambas:Video CNN] (evn)
https://ift.tt/30BeE4S
August 28, 2019 at 02:40PM from CNN Indonesia https://ift.tt/30BeE4S
via IFTTT
No comments:
Post a Comment