Marquez merebut kemenangan keenam musim ini setelah mengalahkan Andrea Dovizioso pada balapan di MotoGP Ceko, Minggu (4/8). Kemenangan yang membuat Marquez semakin dekat dengan gelar juara dunia MotoGP keenamnya.
Kemenangan Marquez di MotoGP Ceko terbilang cukup mengejutkan. Terlebih pebalap 26 tahun itu meraih kemenangan hingga 2,452 detik atas Dovizioso. Padahal Sirkuit Brno secara karakteristik lebih cocok untuk Ducati. Hal itu berkaca dari sukses Ducati finis satu-dua di Brno musim lalu.
Marc Marquez sudah meraih enam kemenangan di balapan MotoGP 2019. (REUTERS/David W Cerny)
|
Layaknya tokoh Thanos di film Avengers, Marquez mampu menghancurkan para rival dan persaingan gelar juara dunia di MotoGP 2019. Dengan sekali jentikan jari, Ant of Cervera itu membuat pebalap dari rival seperti Yamaha, Ducati, dan Suzuki menjadi tidak berdaya.
Dari sepuluh seri yang sudah dijalani, Marquez berhasil merebut enam kemenangan dan tiga finis kedua. Satu-satunya blunder Marquez terjadi di MotoGP Amerika Serikat, setelah terjatuh di lap delapan saat memimpin balapan.
Jika tidak melakukan kesalahan di MotoGP Amerika Serikat, maka ia akan unggul 88 poin usai MotoGP Ceko. Dengan begitu Marquez bisa memastikan gelar juara dunia lebih cepat, antara di MotoGP Aragon atau Thailand.
Evolusi Kesempurnaan
Marquez musim ini nyaris tidak ada cela. Marquez sukses memalukan pebalap rival, efektif di setiap situasi, dan berani mengambil risiko seperti yang dilakukannya pada babak kualifikasi MotoGP Ceko hingga merebut pole di Brno.
Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2019 sulit dihentikan pebalap lain. (REUTERS/David W Cerny)
|
Marquez juga sering dianggap beruntung karena ban Michelin sangat cocok dengan sepeda motor RC213V. Bahkan beredar rumor di media sosial Marquez memiliki rahasia dengan ban karena selalu menutupinya sebelum dan sesudah balapan.
Tapi, semua anggapan tersebut menjadi tidak masuk akal jika melihat Jorge Lorenzo mengalami kesulitan di Honda musim ini. Lorenzo sebelumnya mengklaim bisa tampil cepat dengan sepeda motor apa saja. Namun, kenyataannya Lorenzo justru terpuruk.
Jika melihat sukses Marquez dan hasil buruk Lorenzo, maka bisa dikatakan justru Honda yang lebih mengandalkan Marquez untuk meraih sukses ketimbang Honda yang sukses memberi sepeda motor kompetitif untuk pebalapnya.
Marc Marquez bisa mengikuti jejak legenda MotoGP seperti Giacomo Agostini, Mick Doohan, dan Valentino Rossi. (REUTERS/David W Cerny)
|
Statistik tidak berbohong. Marquez hampir menunjukkan total dominasi di MotoGP 2019. Kecuali ketika kalah dari Maverick Vinales di MotoGP Belanda, Marquez selalu mampu menang dengan telak atau kalah dengan catatan waktu terpaut tipis.
Ketika kalah dari Dovizioso di MotoGP Qatar, Marquez hanya terpaut 0,023 detik. Saat kalah di MotoGP Italia dari Danilo Petrucci, The Baby Alien hanya 0,043 detik di belakang pebalap Ducati itu saat melewati finis.
Statistik luar biasa di atas membuat Marquez pantas merebut gelar juara dunia MotoGP 2019. Pasalnya, tidak ada pebalap lain yang mampu mengimbangi kehebatan Marquez yang sedang menuju kesempurnaan di MotoGP.
(jal)https://ift.tt/33gv6ZW
August 06, 2019 at 02:50PM from CNN Indonesia https://ift.tt/33gv6ZW
via IFTTT
No comments:
Post a Comment