"Keadaan aman kondusif walaupun ada sedikit kejadian tetapi sudah bisa kita atasi," kata Rodja, Minggu (1/9) malam seperti dikutip Antara.
Kepolisian, kata dia, menyayangkan aksi demo yang awalnya berlangsung damai seperti yang dikoordinasikan dengan para aparat namun berujung rusuh. Pascabentrokan, polisi mengamankan sejumlah aktor yang diduga menjadi provokator.
"28 orang untuk diperiksa dan didalami baik penganiayaan dan perusakan. Saya sebagai Kapolda Papua juga sudah mengeluarkan maklumat, bahwa tidak boleh ada lagi selebaran aksi demo lagi," katanya.
Terkait larangan selebaran kembali turun aksi, kepolisian didukung TNI menegaskan bakal mengambil tindakan tegas jika hal tersebut terulang. Rodja mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian di Kota Jayapura.
Amankan Puluhan Senjata Tajam
Sementara itu di sejumlah tempat terpisah, aparat Kepolisian Daerah Papua mengamankan sebanyak 45 senjata tajam dalam razia yang digelar di dua tempat di Jayapura.
Razia pertama di depan Polsek Abepura. Polisi mengamankan senjata tajam dan atribut yang berjumlah 30 jenis, yang terdiri dari parang, badik, cutter, celurit, taring babi, sangkur.
"Juga senapan angin dan gelang KNPB," kata Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal.
Razia kedua, kata dia, dilakukan di Expo Waena.
"Di sini ditemukan sebanyak 15 senjata tajam dan alat yang dapat membahayakan yang terdiri dari parang, badik, cutter dan sangkur. Total semuanya ada 45 benda," katanya.
[Gambas:Video CNN] (ain)
https://ift.tt/2UoruB7
September 02, 2019 at 02:09PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2UoruB7
via IFTTT
No comments:
Post a Comment