Pages

Thursday, December 20, 2018

BI: Kebijakan The Fed di 2019 jadi Sinyal Positif bagi RI

Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menilai arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang akan menaikkan tingkat bunga acuannya sebanyak dua kali pada tahun depan bakal memberi sinyal positif bagi ekonomi Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan Fed Fund Rate yang naik dua kali membuat potensi aliran modal asing (capital flow) ke Negeri Paman Sam lebih rendah. Sebaliknya, ini justru membuat potensi capital flow ke negara berkembang, termasuk Indonesia, lebih besar.

Menurutnya, bila aliran modal asing masuk ke Indonesia, maka peluang nilai tukar rupiah menguat dari dolar AS semakin besar. Pasalnya, pasokan dolar AS yang masuk ke dalam negeri jadi bertambah melalui aliran modal asing.


"Kesimpulannya, kenaikan FFR yang lebih dari rendah dari perkiraan ini memberi dampak yang lebih positif ke aliran modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah ke depan bagi Indonesia," ujarnya di Kompleks Gedung BI, Kamis (20/12).

Meski begitu Perry belum bisa memberi proyeksi seberapa deras aliran modal asing bakal mendarat ke Tanah Air pada tahun depan. Yang pasti, jumlah aliran modal yang masuk diperkirakan bisa lebih baik dari kondisi saat ini.

Berdasarkan data BI, aliran modal asing ke Indonesia meningkat sejak November lalu, baik yang masuk ke pasar saham maupun surat utang (obligasi). Tercatat, capital inflow mencapai US$7,9 miliar per November 2018.


"Ini akan menjadi bukti positif dari kepercayaan global ke Indonesia," imbuhnya.

Namun, ia melanjutkan kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan masih perlu memperhitungkan dampak dari sentimen lain. Misalnya, penghentian pelonggaran kualitatif oleh bank sentral Eropa (The European Central Bank/ECB).

Kemudian, kondisi perekonomian China yang sudah mulai melandai akibat perang dagang dengan AS. "Saat ini volume perdagangan dan harga komoditas trennya sudah lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. jadi kami perlu lakukan upaya lanjutan juga, misalnya dengan mendorong ekspor," jelasnya.


The Fed baru saja mengerek bunga acuan lagi sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 2,25-2,5 persen pada Kamis dini hari tadi. Sementara, BI dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) sore ini menyatakan tetap mempertahankan tingkat bunga di posisi 6 persen.

(uli/bir)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2UWJrqo
December 21, 2018 at 02:08AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2UWJrqo
via IFTTT

No comments:

Post a Comment