Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan pasokan uang tunai tersebut akan disebar ke berbagai daerah melalui kantor perwakilan BI di masing-masing daerah. Dari persebaran itu, pasokan uang tunai terbesar akan disediakan untuk Pulau Jawa mencapai Rp28,4 triliun atau 28,09 persen dari total pasokan.
Sementara pasokan uang tunai untuk wilayah timur Indonesia, seperti Maluku dan Papua sebesar Rp28,1 triliun atau 27,79 persen dari total pasokan. Lalu sekitar Rp21,2 triliun disebar ke Pulau Sumatera.
"Khusus untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sendiri mencapai Rp23,4 triliun," ujar Rosmaya di Kompleks Gedung BI, Kamis (20/12).
Dari sisi jenis uang, Rosmaya menyebut pasokan uang tunai jelang libur Natal dan Tahun Baru didominasi pecahan besar, mulai dari pecahan Rp20 ribu hingga Rp100 ribu. Porsinya mencapai 98 persen.
"Sisanya hanya sekitar 2 persen berupa percahan kecil. Tapi ini akan mencukupi jumlahnya, masyarakat bisa langsung menukarkannya," katanya.
Kendati menyiapkan pasokan uang tunai yang lebih tinggi dari tahun lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo menghimbau masyarakat agar sebisa mungkin menggunakan pembayaran nontunai melalui uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit.
Transaksi nontunai dinilai jauh lebih aman dan mudah bagi transaksi masyarakat, khususnya yang berpergian ke daerah dan menempuh perjalanan jauh.
"BI menghimbau masyarakat lebih banyak menggunakan nontunai. Tapi kalau terpaksa bertransaksi tunai, ingat 5J ya, jangan dilipat, dicoret, dibasahi, di-stapler, diremas, dan disobek," pungkasnya. (uli/agi)
https://ift.tt/2SZdEU3
December 21, 2018 at 03:56AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2SZdEU3
via IFTTT
No comments:
Post a Comment