"Kami memprotes keras pernyataan provokatif salah satu menteri mereka (Myanmar). Pernyataan itu juga menyinggung perasaan kaum Muslim," ucap pejabat senior Kementerian Luar Negeri Bangladesh kepada Reuters pada Kamis (6/12).
"Jika Anda (Myanmar) memberikan mereka (Rohingya) kewarganegaraan dan mengembalikan properti mereka, mereka akan kembali ke Myanmar. Alih-alih melakukan itu semua, kalian malah mengeluarkan pernyataan provokatif? Ini sangat disayangkan."
"Tapi kita tetap meminta (Myanmar) menindak menteri tersebut," ucap pejabat Kemlu Bangladesh itu seperti dikutip Reuters.
Pada Selasa (4/12) lalu, Aung Ko menuding Bangladesh telah mencuci otak pengungsi Rohingya dengan tidak membiarkan mereka kembali ke Myanmar.
"Jika membiarkan mereka (Rohingya) pulang, maka populasi Bangladesh akan turun," ucap Aung Ko di Naypyidaw seperti dikutip The Channel NewsAsia.
Tak hanya itu, Aung Ko juga menuding para pengungsi Rohingya, yang mayoritas beragama Muslim, berupaya menanamkan praktik yang dinilai mengancam eksistensi mayoritas Buddha di Myanmar.
"Ketika warga Buddha mempraktikkan monogami dan hanya memiliki satu atau dua anak, sebuah 'agama ekstrem' malah menyerukan untuk memiliki tiga sampai empat istri dan memiliki 15-20 anak," kata Aung Ko dalam video yang dipublikasikan Radio Free Asia.
https://ift.tt/2QK4U6V
December 07, 2018 at 01:14AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QK4U6V
via IFTTT
No comments:
Post a Comment