JK mengatakan bahwa pemerintah kini masih menunggu laporan dari kedutaan besar Indonesia di China untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dugaan tersebut.
"Semuanya menunggu laporan dari kedubes kita di sana dan juga follow up pemanggilan dubes China ke mnelu pada tiga hari lalu," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Kamis (20/12).
"Makanya kita minta dari pihak China dan kedutaan di sini untuk menjelaskan secara terbuka, baik kepada umum dan oramas-ormas Islam," katanya.
Kendati demikian, JK menegaskan agar publik lebih berhati-hati dan subjektif melihat permasalahan tersebut. Menurut JK, tak menutup kemungkinan ada tindakan radikal dari para muslim Uighur.
"Kita harus bedakan perlakuan diskriminatif dengan radikalisme karena ke Indonesia pun ada Uighur yang ikut bantu Santoso di Poso. Jadi juga agar dipahami bahwa bisa juga terjadi radikalisme," ucap JK.
Pemerintah China disebut melakukan pelanggaran HAM secara massal dan sistematis terhadap kaum minoritas muslim di Xinjiang.
Salah satu pelanggaran HAM paling dikhawatirkan adalah mengenai penangkapan etnis Uighur dan minoritas muslim di Xinjiang yang marak dilakukan otoritas China.
Berdasarkan kesaksian mereka, otoritas China terus melakukan penahanan massal sewenang-wenang terhadap Uighur dan minoritas muslim lain di Xinjiang sejak 2014 lalu. (pris/has)
https://ift.tt/2CoOys9
December 21, 2018 at 12:45AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2CoOys9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment