Polisi menyimpulkan aksi gantung diri menjadi penyebab tewasnya mahasiswa jurusan sejarah itu karena tidak menemukan bukti bekas tindak kekerasan di tubuh korban.
"Hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Untuk sementara, sesuai dengan ciri-ciri korban gantung diri, keluar sperma, lidah menjulur, dan keluar feses," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang Ajun Komisaris Besar Hartono kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/12).
Hartono mengungkapkan MB diketahui tewas dalam posisi gantung diri setelah ayahnya mendobrak pintu rumah kontrakannya dan membuat laporan ke Polsek Jatinangor.
Kendati demikian, polisi belum dapat menyimpulkan motif MB melakukan aksi gantung diri hingga saat ini. Hartono pun membantah bahwa MB mengalami depresi dalam penyusunan skripsi.
Dia berkata, polisi masih mendalami motif gantung diri sosok yang diketahui merupakan anak semata wayang itu dengan mencari keterangan dari teman-teman dekatnya.
"Tidak betul (depresi skripsi), belum ada yang membenarkan hal tersebut. Motif, kami masih memperdalam ke orang-orang terdekatnya, apakah pernah curhat (cerita) atau apa," katanya.
Masalah kesehatan mental jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu, misalnya saja Komunitas Save Yourselves https://ift.tt/2JhDqmc, Yayasan Sehat Mental Indonesia melalui akun Line @konseling.online, atau Tim Pijar Psikologi https://ift.tt/2sJNKbg. (mts/DAL)
https://ift.tt/2Co4HxV
December 20, 2018 at 10:56PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Co4HxV
via IFTTT
No comments:
Post a Comment