Direktur Departemen Komuikasi BI Junanto Herdiawan menjelaskan peningkatan cadangan devisa terutama berasal dari penerimaan devisa migas, penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah, dan penerimaan devisa lainnya. Penerimaan tersebut lebih besar dari kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor." ujar Junanto dalam keterangan resmi, (7/12).
Cadangan devisa tersebut, menurut dia, mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"BI memandang cadangan devisa ke depan tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif," jelas dia.
Sepanjang bulan November, nilai tukar rupiah bergerak menguat. Berdasarkan data perdagangan di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat dari kisaran Rp15.200 per dolar AS pada akhir Oktober ke kisaran Rp14.300 di akhir November. (agi)
https://ift.tt/2L3hCYN
December 07, 2018 at 10:05PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2L3hCYN
via IFTTT
No comments:
Post a Comment