Dikutip dari Reuters, Jumat (7/12) para senator mengaku akan membahas cara terbaik untuk menghukum Saudi minggu depan. Hal itu terlepas dari keinginan Presiden Donald Trump mempertahankan hubungan Amerika Serikat dengan Arab Saudi.
Tak hanya pihak dari Partai Demokrat, beberapa anggota Partai Republik juga turut melemparkan tudingan kepada Pangeran Mohammed dalam kematian Khashoggi. Terkait kasus tersebut, mereka mendukung undang-undang agar merespon dengan mengakhiri dukungan AS dalam upaya perang yang dipimpin Saudi di Yaman.
Pengarahan oleh Direktur Badan Intelijen Pusat, Gina Haspel kepada senator pada Selasa lalu kian mengeraskan tekad sejumlah senator untuk menjerat Pangeran Mohammed, meskipun ia mendapat dukungan dari Trump.
Pada Kamis (5/12) kemarin, lima senator Partai Republik dan Demokrat mengadakan pertemuan tertutup untuk membahas langkah selanjutnya terkait kasus Khashoggi. Pada pertemuan tersebut, mereka mengaku belum menemukan kompromi yang dapat memenangkan dukungan bipartisan untuk melewati Senat.
Kendati demikian, banyak pula yang menentang rencana tersebut. Menurut mereka, konflik Yaman tak seharusnya dikaitkan dengan pembunuhan Khashoggi.
Arab Saudi sedang memimpin kampanye di Yaman melawan Houthi, kelompok Syiah yang memberontak dan dianggap sebagai perpanjangan tangan Iran. Perang yang telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang ini telah menciptakan krisis kemanusiaan paling parah di dunia saat ini. Meski demikian, tidak seluruh senator sepakat dengan ide itu.
Ada tiga langkah berbeda yang dapat membantu para senator melalui Senat. Yakni resolusi kekuatan perang yang mengakhiri keterlibatan AS dalam konflik Yaman. Lalu undang-undang yang memberlakukan tindakan keras yang luas terhadap Arab Saudi-termasuk mengakhiri penjualan senjata dan menjatuhkan sanksi baru, atau resolusi tak mengikat yang menargetkan putra mahkota.
Senat diperkirakan akan memberikan suara pada resolusi kekuatan perang minggu depan, namun anggota parlemen belum sepakat mengenai langkah apa yang harus dilakukan. Beberapa orang mempertanyakan legalitas resolusi tersebut.
https://ift.tt/2L2dbO7
December 07, 2018 at 11:09PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2L2dbO7
via IFTTT
No comments:
Post a Comment