Pendeta Butjesewu dari Komunitas Kristen Katolik Indonesia (KKKI) mengatakan mereka akan datang ke acara tersebut sebab tema yang diusung menyangkut masalah persaudaraan dan kebangsaan.
Konferensi pers tokoh lintas agama ini juga dihadiri Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak dan Ketua PA 212 Slamet Maarif.
Butje mengatakan acara Reuni Akbar Mujahid 212, akan dihadiri umat Kristiani dan agama lain. Menurut dia, hal itu menandakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia cinta Tanah Air dan cinta damai.
Senada dengan Butje, Pendeta Etika Hia dari Gereja Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP) mengatakan acara Reuni Akbar Mujahid 212 sebagai ajang doa bersama untuk kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dalam konferensi pers yang dihadiri perwakilan agama Kristen, Katolik, dan Hindu itu, Etika mengaku tidak ada unsur politik di acara reuni aksi 212 esok hari karena bersifat doa.
"Doa untuk kebangsaan lebih baik ke depan. Biarlah pileg ini berjalan baik dan kampanye yang disampaikan Jokowi adalah suka cita. Maka, ada keceriaan bersama di situ," tutur Etika.
Ketua Umum Badan Musyawarah Umat Nasrani Jon Lokolo menganggap reuni 212 juga sebagai ajang untuk mencari solusi agar bangsa dan agama selalu tentram.
"Kami akan berusaha untuk kalangan nonmuslim silahkan untuk hadir dan nanti akan diumumkan tempatnya oleh panitia. Reuni 212 ini bukan hanya milik Islam, tapi persatuan NKRI," ucap Sobri Lubis.
(din/dea)
https://ift.tt/2BLm7Ex
December 01, 2018 at 11:23PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BLm7Ex
via IFTTT
No comments:
Post a Comment