Walau begitu ada beberapa bagian yang beda untuk menyesuaikan kondisi pasar Indonesia.
Perbedaan paling utama yaitu Almaz punya setir kanan, jadi desain pedal, kemudi, tuas transmisi, dan posisi tombol-tombol menyesuaikan.
Product Planning SGMW Motor Indonesia (Wuling Indonesia) Danang Wiratmoko menjelaskan bahwa secara keseluruhan, selain setir kanan, perbedaan lain yaitu pada headunit dan pelek 17 inci.
"Rata-rata semua sama, hanya headunit dan pelek. Ground clearance juga sedikit berbeda karena yang di GIIAS pakai 19 inci sedangkan Almaz 17 inci dengan ground clearance 230 mm," kata Danang, di Sirkuit Sentul, Rabu (23/1).
Wuling SUV yang diperkenalkan di GIIAS 2018. (Foto: CNN Indonesia/Muhammad Ikhsan)
|
Gara-gara headunit itu, bagian tengah desain dasbor Almaz berbeda dibanding Wuling SUV. Tidak ada panel AC pada Almaz sebab pengaturannya terintegrasi dengan headunit.
Selain bisa mengatur suhu pendingin ruangan, headunit itu memiliki fitur mirroring Wuling Link khusus gawai Android, penampang kamera 360 derajat, Tire Pressure Monitoring System (TPMS), serta pengaturan seting kendaraan seperti lampu-lampu dan fungsionalitas mobil lainnya.
"Pilihan pelek 17 inci karena mendukung kenyamanan dan menyesuaikan kondisi jalan-jalan di Indonesia," ucap Danang.
Berkat ukuran pelek 17 inci, Danang menjelaskan Wuling Almaz bisa menggunakan ban berukuran lebih tebal, yaitu 215/60, yang menunjang kenyamanan. Selain itu radius putar juga bisa menjadi lebih kecil, disebut 5,7 meter.
(fea/mik)
http://bit.ly/2TatZpe
January 23, 2019 at 11:16PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2TatZpe
via IFTTT
No comments:
Post a Comment