Mengutip AFP, Kamis (24/1), lembaga penyedia data dan informasi IHS Markit menyebut indikator sementara sektor bisnis swasta Prancis turun menjadi 47,9 poin dari indeks sebelumnya, yaitu 48,7 poin.
Penurunan indeks tersebut terjadi di tengah protes keras rompi kuning anti pemerintah, setelah kebijakan Presiden Emmanuel Macron mengerek harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
IHS Markit menandai kondisi ini sebagai kontraksi terbesar dalam aktivitas bisnis swasta di Prancis. "Angka di bawah 50 menunjukkan penurunan aktivitas bisnis, khususnya di sektor jasa di tengah protes berulang gerakan rompi kuning terhadap reformasi pemerintah dan ekonomi Prancis," tulis IHS Markit.
Hal itu disebut sebagai tanda bahwa awan gelap tengah menyelimuti Prancis, di mana pertumbuhan ekonominya melambat tajam hanya dalam beberapa bulan terakhir.
Perlambatan Zona Eropa
Sementara itu, pertumbuhan bisnis di zona Eropa secara menyeluruh, IHS Markit melansir tengah berada di level terendahnya dalam lima setengah tahun terakhir.
Lihatlah, PMI atau Purchasing Manager's Index zona Eropa turun menjadi 50,7 poin pada Januari, terendah dalam empat tahun setengah terakhir.
Angka di atas 50 poin mengindikasikan ekspansi yang stagnan. Data menunjukkan PDB negara-negara zona Eropa pun meningkat hanya 0,1 persen pada tingkat kuartalan.
"Ekonomi zona Eropa tergelincir pada Januari. Laporan perusahaan-perusahaan menyebutkan permintaan jatuh, pertama kalinya dalam empat tahun terakhir," imbuh Ekonom IHS Markit Chris Williamson.
Protes gerakan rompi kuning di Prancis, menurut dia, sebagai hambatan pertumbuhan zona Eropa, termasuk perlambatan bisnis di Jerman.
(AFP/bir)
http://bit.ly/2RanBwE
January 25, 2019 at 06:20AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2RanBwE
via IFTTT
No comments:
Post a Comment