Ia mengaku dimintai keterangan sebagai saksi atas laporan dari manajer Persiba Banjarnegara, Laksmi Indriyani, terkait pengaturan skor. Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, juga hadir menemani Joko dalam pemeriksaan tersebut.
Menurut Joko, 45 pertanyaan diajukan seputar persoalan struktur, fungsi, kewenangan PSSI, sistem manajemen, kewenangan Exco, komite, kesekjenan, prosedur budgeting dan pencairan uang.
"Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan jadi referensi kepolisian untuk ambil kesimpulan terhadap proses terdahulu," kata Joko usai diperiksa, Kamis (24/1).
Selain Joko, pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo di Polda Jawa Timur pada hari yang sama. Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola Krishna Mukti mengakui pemeriksaan berkaitan dengan hal-hal yang diduga dilakukan Vigit di kompetisi Liga 2.
Menanggapi hal itu, Joko mengatakan PSSI mendukung langkah kepolisian.
"Saya kira PSSI menghormati upaya kepolisian lewat Satgas [dalam memberantas pengaturan skor]. Kami [PSSI] bersinergi, dan memastikan sepak bola lebih baik," katanya.
Sebelumnya Satgas Anti Mafia Bola telah memanggil Sekjen PSSI Ratu Tisha dan beberapa petinggi PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 dan Liga 2 seperti Berlinton Siahaan, Tigorshalom Boboy, dan Risha Adi Wijaya.
Tidak hanya itu, Satgas yang diketuai Brigjen Hendro Pandowo juga sudah menetapkan beberapa tersangka termasuk anggota komite eksekutif PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota komisi disiplin PSSI Dwi Irianto, dan mantan anggota komite wasit Priyanto.
(map/DAL)http://bit.ly/2sIYkzB
January 25, 2019 at 06:03AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2sIYkzB
via IFTTT
No comments:
Post a Comment