Manajer Persika Karawang Rakhmat Gunadi yang berapi-api mengutarakan keresahan dia terhadap sepak bola Indonesia saat ini dalam diskusi yang bertajuk 'Menuju Sepak bola Bersih, Berprestasi Tanpa Mafia' itu.
"Sepertinya di diskusi KPSN ini ada ketakutan untuk berbicara, 'Sudahlah bongkar PSSI ini, berantas semua. Kenapa sih mesti takut?' Karena begini, keterlibatan exco [komite eksekutif PSSI] di pengaturan skor ini tidak biasa. Berarti ada pemangku kebijakan yang ingin 'bermain'," kata Rakhmat."Saya harap perubahan dimulai, kita seperti tidak berdaya. Kita organisasi, punya hak untuk mengeluarkan pendapat. Memang yang perlu kita dorong, Kapolri serius tidak untuk hal ini? Kalau serius, KPSN mesti di belakang Kapolri," katanya menambahkan.
Manajer Persika Karawang Rakhmat Gunadi (ketiga dari kiri) menjadi salah satu peserta diskusi KPSN. (CNN Indonesia/M Arby Rahmat)
|
Lebih lanjut, Rakhmat tidak khawatir bila PSSI kembali dibekukan. Ia malah bersyukur jika hal itu untuk kebaikan sepak bola Indonesia.
"Bagi saya hari ini, tidak perlu menutup muka. Kalau memang kita sepakat untuk membongkar PSSI, bongkar saja. Capek, sakit hati. Hanya karena kecintaan dengan sepak bola, saya tetap bertahan," ucap dia.
Pada akhirnya, para peserta di diskusi tersebut bersepakat untuk menitipkan suara kepada para pemilik suara PSSI dalam Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Kesimpulan itu disampaikan manajer Persijap Jepara, Esti Lestari, kepada para awak media dalam konferensi pers usai diskusi.
"Pertama, mengusulkan agar anggota Komite Eksekutif PSSI dan pengurus PSSI yang menjadi tersangka pengaturan skor segera diberhentikan dengan tidak hormat melalui Kongres Tahunan PSSI 2019," ujar Esti."Kedua, mendorong Satuan Tugas Anti-Mafia Bola Polri untuk terus memberantas dan mengusut praktik pengaturan skor secara tuntas dan menyeluruh melalui penegakan hukum adil dan tanpa pandang bulu sesuai prinsip kesetaraan di muka hukum," ujarnya melanjutkan. (nva/ptr)
http://bit.ly/2TBtyEr
January 10, 2019 at 04:36AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2TBtyEr
via IFTTT
No comments:
Post a Comment