Enggar mengatakan perang dagang membuat China harus mencari pasar baru untuk produk yang sebelumnya dikirim ke AS. Akibatnya, produk China kian memenuhi pasar sejumlah negara, termasuk Indonesia.
"Dalam pertemuan RCP sebanyak 16 negara secara terbuka menyampaikan komplainya ke China" kata Enggar di Bekasi, Kamis (31/1).
Selain itu, lanjut Enggar, mereka juga menduga China melakukan praktik dumping, alias politik dagang yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih rendah dari harga normal. Praktik ini dilakukan China untuk menguasai pangsa pasar internasional. Dengan adanya praktik dumping, harga produk domestik cenderung kalah kompetitif lantaran produk dari China lebih murah.
"Dengan terbuka kami berikan catatan, dan saya sampaikan secara formal, saya belum dapat bukti tapi kami semua anggapnya ada dumping," ujarnya.
Enggar mengatakan salah satu produk China yang membanjiri pasar internasional adalah baja. Kendati demikian, Enggar mengatakan China mengklaim telah mengurangi produksi baja hingga 30 persen. Toh, 16 negara tersebut tidak menerima klaim tersebut secara mentah-mentah.
"(Klaim itu) belum bisa kami buktikan, mereka ada misi tersebulung yang sulit kami deteksi. Mereka menyatakan sudah mengurangi produksinya 30 persen tapi siapa yang bisa memeriksa, negara besar dan pabriknya banyak. Hanya tuhan yang tahu," imbuh Enggar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut total impor Indonesia sepanjang 2018 sebesar US$188,63 miliar, naik 20,15 persen. Jika dilihat berdasarkan negara importir, China tercatat sebagai negara importir utama sebesar US$45,24 miliar, disusul Jepang sebesar US$17,94 miliar, dan Thailand sebesar US$10,85 miliar.
Khusus produk besi dan baja, BPS mencatat total impor besi dan baja ke Indonesia pada tahun 2018 senilai US$10,245 miliar, naik 28,31 persen dari sebelumnya US$7,985 miliar di 2017. Enggar menyebut, dari total impor besi dan baja ke Indonesia, sebanyak 59,7 persen berasal dari China. (ulf/agi)
http://bit.ly/2UxSkWx
February 01, 2019 at 02:18AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2UxSkWx
via IFTTT
No comments:
Post a Comment