
Menurut dia, KPU cukup memberi klarifikasi kepada publik bahwa isu tersebut tidak benar.
"KPU itu harus ngomong apa adanya, terbuka, ngomong saja. Tidak usah lapor-lapor segala," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/1).
Politikus PKS ini mengatakan kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh tindakn KPU berpengaruh pada legitimasi dalam pemilu.
Lebih lanjut, Fahri menyampaikan KPU harus mempersiapkan diri untuk menjawab segala persoalan yang tampak meragukan dan mencurigakan, misalnya soal informasi yang disampaikan oleh Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief.
"Jelaskan itu 'oh tidak ada', kami jamin. Kalau ada kami menunggu laporannya. Kami sebagai penyelenggara menjamin'," ujarnya.
Di sisi lain, Fahri menilai KPU harus memperlihatkan netralitasnya dalam bertugas. KPU, kata dia, tak cukup hanya menyatakan netral sebagai penyelenggara pemilu.
Imbauan tersebut, kata Fahri, lantaran KPU terkesan berpihak pada kubu calon petahana. Hal itu terlihat dari tindakan KPU yang terlihat santai dalam menanggapi sejumlah polemik yang dibuat oleh kubu petahana. Sementara terhadap tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kata dia, KPU terkesan reaktif.
"KPU itu tidak saja harus netral, tetapi tampak netral. Karena dia penyelenggara, tidak boleh dia kelihatan kayak dikoordinir oleh petahana," ujar Fahri.
http://bit.ly/2CM75yI
January 04, 2019 at 11:48PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2CM75yI
via IFTTT
No comments:
Post a Comment