Pages

Monday, January 28, 2019

Guaido Serukan Demo untuk Desak Militer Membelot dari Maduro

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Majelis Nasional Venezuela, Juan Guaido, menyerukan rakyat menggelar demonstrasi lanjutan untuk menekan militer agar membelot dari Presiden Nicolas Maduro dan mendukung pelaksanaan pemilihan umum sesegera mungkin.

Melalui video yang diunggah di Twitter, kepala parlemen Venezuela termuda itu mengatakan bahwa ia menyerukan demonstrasi nasional pertama digelar pada Rabu (30/1) pukul 14.00 waktu setempat untuk menuntut "militer berada di sisi rakyat."

Setelah itu, akan ada demonstrasi kedua pada akhir pekan mendatang sebagai bentuk "dukungan nasional dan internasional terkait gagasan Uni Eropa untuk melaksanakan pemilihan umum."

Guadio mengatakan demo tersebut juga digagas sebagai "ultimatum bagi Inggris, Prancis, Jerman, Portugal, Spanyol, dan Belanda" untuk mengakuinya sebagai presiden interim Venezuela, kecuali Maduro mau menggelar pemilu pada 3 Februari mendatang.

Kisruh politik Venezuela kian pelik terutama setelah Guaido mendeklarasikan diri secara sepihak sebagai pemimpin interim negara Amerika Selatan itu dan menentang kepemimpinan Maduro.

Tak hanya di dalam negeri, Guaido juga mendapatkan dukungan dari negara lain, seperti Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, Kanada, Australia, Brasil, hingga Chile.

Guaido juga mendapat dukungan mayoritas oposisi untuk menyatakan bahwa Maduro merupakan "perampas kekuasaan" dan menganggap kemenangan pemimpin sosialis itu pada pemilu 2018 lalu tidak sah.

Ia juga tengah berupaya melemahkan dukungan militer terhadap Maduro yang selama ini loyal terhadapnya. Guaido berjanji akan memberikan amnesti kepada setiap anggota militer yang mau membelot dari Maduro.

Dikutip AFP, pendukung Guaido turut menyebarkan selebaran berisi langkah-langkah amnesti yang telah disetujui Majelis Nasional kepada warga terutama anggota militer. 

Menanggapi perlawanan terhadap dirinya, Maduro menyerukan "persatuan, disiplin, dan kohesi" untuk mengalahkan apa yang dianggapnya sebagai "percobaan kudeta."

"Pengkhianatan tidak pernah, kesetiaan selalu," kata Maduro mendesak militer di sebuah latihan angkatan bersenjata di Carabobo.

Gambar-gambar yang disiarkan di televisi juga menunjukkan tank-tank berbaris berjajar dan para personel militer menembakkan senjata mereka ke udara.

"Apakah Anda pendukung kudeta atau seorang konstitusionalis? Apakah Anda pro-imperialis atau anti-imperialis?" kata Maduro.

[Gambas:Video CNN]

Belum ada tanda-tanda militer mau memberontak dari Maduro. Beberapa personel militer bahkan merobek hingga membakar selebaran tersebut.

Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopes, juga sudah menegaskan dukungan pihaknya terhadap pemimpin yang telah berkuasa sejak 2013 lalu itu.

Namun, seorang atase militer Venezuela di Amerika Serikat, Jose Luis Silva, menyatakan telah membelot dari Maduro dan mendukung Guaido. (rds/has)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2MFiEve
January 28, 2019 at 09:50PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2MFiEve
via IFTTT

No comments:

Post a Comment