Pada Kamis, (24/1), otoritas resmi memperlihatkan cara kerjanya. Bus otonom itu tetap memiliki sopir di bagian depan yang bertugas untuk keselamatan.
AFP menjelaskan, sopir itu menggunakan sarung tangan putih. Tangannya berada di atas kemudi untuk jaga-jaga bila bus memerlukan kontrol manual, namun bila tidak bus dibiarkan sendiri menjalani rute yang sudah ditentukan dari terminal ke pesawat."Harapan kami bisa menawarkan penggunaan bus otonom pada Olimpiade Tokyo 2020," ucap pemimpin proyek ANA Tadakatsu Yamaguchi.
Bus otonom itu maksimal mengangkut 10 penumpang dan bergerak maksimal 30 km per jam menggunakan GPS dan penunjuk jalan magnet di jalanan.
Tidak dijelaskan berapa biaya untuk sistem ini dan berapa banyak penumpang yang bisa diangkut saat bus otonom beroperasi normal.
Jepang berharap Olimpiade pada 2020 bisa menjadi kesempatan menunjukkan berbagai teknologi terkini yang dikembangkan, salah satunya transportasi otonom."Pengurangan pada populasi membuat kita berisiko tidak lagi bisa melakukan operasi logistik dan itulah mengapa kami sekarang mendorong untuk memperkenalkan teknologi mobilitas otonom jadi kami bisa menjadikan operasi bagus tanpa perlu banyak karyawan," ucap Yamaguchi. (fea)
http://bit.ly/2S9Kjt4
January 25, 2019 at 04:13AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2S9Kjt4
via IFTTT
No comments:
Post a Comment