"Jumlah yang akan mengikuti pelatihan tahun 2019 sejumlah 2000 orang, tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu," kata Sekretaris Daerah DKI, Saefullah saat ditemui di Balai Agung, Jumat (15/2).
Sopir yang akan dilatih berasal dari tiga daerah yaitu di Bekasi, Tegal dan Bali. Saefullah menyatakan jumlah sopir yang ikut pelatihan meningkat tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun lalu cuma 750. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para pengemudi angkutan umum ada perubahan menjadi lebih positif, seperti tidak ugal-ugalan, lebih menghargai para pengguna angkutan umum dan pejalan kaki," ujar Saefullah.Hal-hal yang harus ditingkatkan dari sopir menurut Saefullah, seperti kesabaran, ketekunan, integritas dari para pengemudi. Saefullah juga berharap dengan adanya pelatihan ini para sopir angkutan umum menjadi lebih baik lagi dibanding sebelumnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjamoko menambahkan bahwa pelatihan ini diadakan upaya untuk memberikan kepercayaan kepada pengguna angkutan umum.
Program yang akan dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta meliputi berbagai aspek rute hingga manajemen di mana sertifikasi pengemudi merupakan peningkatan dari pengelolaan managemen transportasi umum."Pelatihan ini diadakan agar memberikan kepercayaan yang tumbuh di masyarakat untuk beralih moda terselesaikan (terlaksana)," terang Sigit.
Pelatihan ini terjalin atas kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTTD) Bekasi, politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal, dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Bali. (sks/eks)
http://bit.ly/2V1n9TE
February 16, 2019 at 10:40AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2V1n9TE
via IFTTT
No comments:
Post a Comment