Thailand yang tidak menurunkan pemain terbaiknya di Kamboja berhasil lolos ke final. Namun, tim Gajah Perang Muda harus puas menyandang gelar runner up setelah kalah 1-2 dari Timnas Indonesia U-22 di laga final.
Skuat arahan Alexandre Gama sebenarnya unggul lebih dulu berkat gol Saringkan Promsupa. Akan tetapi, Indonesia berhasil membalikkan keadaan melalui gol yang dicetak Sani Rizki Fauzi dan Osvaldo Haay.Presiden FA Thailand Somyot Poompanmuang tetap memuji perjuangan Saringkan Promsupa dan kawan-kawan yang berhasil melaju ke final meski tidak menurunkan skuat terbaiknya di Kamboja.
Thailand kalah 1-2 dari Indonesia di final Piala AFF U-22 2019. (Dok. PSSI)
|
"Turnamen ini bersifat persahabatan dan penting. Saya harap para penggemar memahamai pemilihan pemain karena kadang-kadang tim yang diturunkan di laga persahabatan bukan para pemain utama." sambungnya.
Ia berharap suporter memaklumi gelar runner up Piala AFF U-22 2019 karena skuat Thailand lebih fokus ke persiapan Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.
"Kami tidak mengharapkan tim selalu menang di setiap turnamen. Saya ingin suporter memahami hal ini. Kita harus fokus pada turnamen yang lebih penting," ujar Somyot.Selanjutnya Thailand akan berjuang di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret mendatang. Skuat Alexandre Gama bakal kembali menghadapi Indonesia di Grup K bersama Vietnam dan Brunei Darussalam. (jun/nva)
https://ift.tt/2BXutZr
February 28, 2019 at 11:57PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BXutZr
via IFTTT
No comments:
Post a Comment