Pages

Sunday, February 17, 2019

Makam Karl Marx Kembali Jadi Sasaran Perusakan

Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi perusakan terhadap nisan filsuf dan bapak ideologi komunisme, Karl Marx, di Kota London, Inggris, kembali terjadi. Kini makam itu dicorat-coret menggunakan cat berwarna merah.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (17/2), makam Marx yang berada di pemakaman Highgate terlihat dipenuhi coretan bernada cemoohan. Kata-kata yang dituliskan antara lain 'arsitek genosida' dan 'doktrin kebencian'.

Makam Karl Marx Kembali Jadi Sasaran PerusakanMakam Karl Marxdi London, Inggris dicorat-coret. (@maxwellmuseums via REUTERS)

Peristiwa itu hanya terjadi berselang kurang dari dua pekan, setelah pada 4 Februari lalu diketahui nisan Marx yang menjadi satu dengan istri dan cucunya dirusak orang tidak dikenal. Saat itu pengunjung mengabadikan pusara Marx dirusak menggunakan benda tumpul, sehingga mengakibatkan bagian namanya rusak.

Menanggapi hal ini, pengelola pemakaman Yayasan Sahabat Highgate menyatakan sangat kecewa. Mereka menyatakan pelakunya sebagai orang bodoh yang tidak berperasaan.

Pengunjung makam Marx, Maxwell Blowfield (31), mengaku terkejut dengan pemandangan itu. Dia merasa hal itu tidak perlu dilakukan bahkan oleh orang-orang yang menentang Marx.

"Saya terkejut saja melihat perusakan seperti itu terjadi sampai dua kali. Saya merasa kaget di 2019 masih ada orang-orang yang merasa perlu melakukan hal seperti itu," kata Maxwell.

Kejadian itu telah dilaporkan ke Kepolisian Metropolitan London. Namun, mereka menyatakan sampai saat ini belum ada satupun orang yang ditangkap terkait aksi perusakan itu.


Nisan dari granit itu sengaja dipindah karena kondisinya awalnya memprihatinkan. Pada 1956, Partai Komunis Inggris merogoh kocek memugar makam Marx, dengan mendirikan monumen setinggi 3,7 meter.

Bukan kali ini saja makam Marx dirusak. Pada 1970 pusara itu pernah dirusak dengan bom pipa, dan dicorat-coret dengan cat. Padahal, makam Marx berstatus cagar budaya yang sangat dilindungi di Inggris.

Makam Karl Marxdi London, Inggris dicorat-coret. (@maxwellmuseums via REUTERS)

Marx yang lahir dan besar di Jerman pindah ke London pada 1849. Dia kemudian menghabiskan masa hidupnya di sana hingga tutup usia pada 14 Maret 1883, dalam umur 64 tahun karena komplikasi penyakit. (ayp)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EeG9so
February 17, 2019 at 10:22PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2EeG9so
via IFTTT

No comments:

Post a Comment