"Kerja sama itu hal yang lumrah saja dalam dunia pelabuhan, di negara-negara lain juga begitu. Di Inggris saja, operator pelabuhan ada yang dari Dubai," ujar Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya usai menghadiri Penandatanganan Perjanjian Induk PT Pertamina (Persero) dan PT Pelindo (Persero) di Kantor Kementerian BUMN, Senin (18/2).
Calon Presiden Prabowo Subianto dalam debat capres kedua merasa prihatin dengan pengelolaan pelabuhan di Indonesia saat ini. Kekhawatiran ia sampaikan terkait keterlibatan asing dalam pengelolaan pelabuhan.
"Kami mengerti maritim sangat penting tetapi kami juga prihatin pelabuhan-pelabuhan di bawah pemerintahan bapak (Jokowi) operasionalnya diserahkan kepada perusahaan asing," ujar Prabowo saat menghadiri debat capres kedua di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2).
Elvyn mengungkapkan saat ini perseroan memiliki kerja sama operasional dengan operator asing di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Beberapa operator asing yang terlibat diantaranya Hutchison dan Mitsui.
Alasan perseroan menggandeng operator asing murni atas dasar pertimbangan bisnis yang menguntungkan. Menurutnya, mengundang investasi dan membawa bisnis dari negara lain memberikan nilai tambah.
"Kalau dia (asing) operator kan ada barang-barang yang dibawa ke sini. Jadi, nilainya adalah nilai komersial," ujarnya.
Selain itu, dengan menggandeng operator asing, perseroan juga berharap dapat mengambil alih pengetahuan dan teknologi. "Mungkin, suatu hari kalau kami cukup mumpuni, sebagian bisa kita kelola sendiri," ujarnya.
Selain bekerja sama untuk mengelola pelabuhan di dalam negeri dengan pihak asing, Pelindo II juga ingin merambah ke luar negeri. Tahun ini, Pelindo II akan melakukan ekspansi dengan menjadi operator pelabuhan di negara lain, terutama di kawasan Asia Tenggara.
"Kami akan ada kerja sama dalam mengelola terminal pelabuhan di negara lain," ujarnya. (sfr/agt)
http://bit.ly/2TVluic
February 19, 2019 at 02:44AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2TVluic
via IFTTT
No comments:
Post a Comment