Melalui perbincangan dalam CBS This Morning, para saudara Jackson, Tito, Marlon, dan Jackie, serta Taj berbicara membela kerabat mereka tersebut.
"Kami tahu saudara kami. Michael tak akan melakukan sesuatu seperti itu," kata Marlon. "Dan kemudian dia [narasumber film dokumenter] menunggu hingga kepergian Michael, 10 tahun kemudian, hanya untuk keluar dan menyatakan ini?,"
Film dokumenter Leaving Neverland yang dibuat HBO menyoroti kisah dua lelaki berusia 30 tahun yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh Jackson kala keduanya masih anak-anak.
Kejadian tersebut, disebut oleh keduanya, terjadi di kediaman sekaligus peternakan milik Michael Jackson, Neverland.
Dituturkan, keluarga anak-anak lelaki ini juga mengenal Jackson secara pribadi, yang saat itu sedang berada di puncak popularitas.
Diproduksi sekaligus disutradarai oleh Dan Reed, Leaving Neverland tayang dalam Festival Film Sundance kategori Special Events dalam dua bagian yang totalnya hampir empat jam, disusul oleh sesi tanya jawab bersama pembuat film.
"Bila Neverland begitu mengerikan baginya, mengapa terus-menerus datang?" kata Marlon. "Tak ada orang di sana, namun faktanya adalah catatan publik. Maksud saya, apa yang diutarakan dia dalam kesaksian adalah hal yang berbeda dengan yang ia katakan. Itu faktanya,"
"Michael tidak ada di sini untuk membela diri, [tapi] saya kenal saudara saya. Dia adik kecil saya. Saya paham dirinya. Dia tidak seperti itu," timpal Jackie.
Sepupu Michael Jackson, Taj menyebut kebiasaan mendiang musisi tersebut untuk berbagi tempat tidur dan mengadakan pesta tidur dengan anak-anak memang diartikan sebagian pihak sebagai hal yang ganjil.
Namun Taj bersikukuh pamannya itu tak mungkin melakukan hal tak senonoh tersebut. Taj menyebut kesalahan Michael adalah musisi itu terlalu polos dan tak berani memandang dari sisi lain.
Diberitakan ET, para saudara Michael Jackson ini justru menduga ada faktor lain yang mendorong dua pria yang mengaku sebagai korban ini angkat suara.
"Ini semua tentang uang," kata Marlon.
Sepakat dengan Marlon, Taj mengatakan, "Saya benci untuk mengatakan ini ketika ini adalah soal paman saya, ini seperti mereka melihat [Michael Jackson] sebagai cek kosong,"
"Karena mereka telah dijaga seumur hidup mereka dan saya pikir itulah masalahnya. Orang-orang ini, merasa mereka berutang sesuatu. Alih-alih bekerja untuk mendapatkan sesuatu, mereka menyalahkan paman saya." lanjut Taj.
Di sisi lain, sebelumnya Sutradara 'Leaving Neverland', Dan Reed mengatakan bahwa filmnya berfokus hanya pada dua pria dan keluarga mereka.
Hal ini dilakukan menurutnya karena "tidak butuh untuk memasukkan opini dari orang yang tidak secara langsung memahami situasi yang terjadi kepada mereka."
"Siapa pun yang melihat film ini akan tahu bahwa ini semata-mata tentang mendengarkan kisah dua spesifik individu dan keluarga mereka dalam kata-kata mereka sendiri, dan itulah fokus yang kami banggakan," kata Reed, dikutip dari the Associated Press. (end)
https://ift.tt/2T7m0xq
March 01, 2019 at 03:24AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2T7m0xq
via IFTTT
No comments:
Post a Comment