Sudirman saat ini diketahui berada di kubu calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto sebagai Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
"Apa yang dilakukan Sudirman Said kan sebagai bentuk kekecewaan, karena diganti sebagai menteri. Wajar orang kecewa. Mari kita lihat secara objektif," kata Hasto di Rumah Cemara, Jakarta, Minggu (17/2).
Sudirman sebelumnya mengungkap Jokowi pernah memintanya menunda melaporkan keganjilan audit Petral kepada KPK. Sudirman mengatakan hasil audit terhadap Petral sudah selesai. Namun, ketika itu tak langsung ditindaklanjuti karena ditahan oleh Jokowi melalui perantara.
Jokowi telah membubarkan Petral pada 2015 lalu yang kemudian diganti menjadi Integrated Supply Chain (ISC). Petral dibubarkan lantaran disinyalir sebagai sarang mafia.
Hasto menyatakan tudingan yang disampaikan Sudirman itu tak berdasar. Menurut Hasto, tak ada yang ditakutkan oleh Jokowi. Sekretaris Jenderal PDIP justru menuding Sudirman yang takut.
"Kan (Petral) sudah dibubarkan, jadi proses pengusutan kan melalui aparat, melalui BPK, dan sebagainya, jadi tidak ada yang ditakutkan oleh Pak Jokowi, Pak Sudirman Said yang takut," ujarnya.
Hasto Kristiyanto menilai Sudirman Said kecewa dicopot Jokowi dari menteri ESDM sehingga mengungkit masalah Petral. (CNNIndonesia/Feri Agus)
|
Saat disinggung apakah pernyataan Sudirman itu upaya menyudutkan Jokowi menjelang debat kedua pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Hasto tak ambil pusing. Menurut Hasto, apa yang dilakukan Sudirman itu menandakan kubu Prabowo tak memiliki gagasan dan program.
"Biasa mau upaya, mau hoaks, mau fitnah karena tidak siap dengan gagasan, tidak siap dengan program," tuturnya.
Pada sekitar November 2015 lalu, PT Pertamina telah mengirimkan hasil audit forensik Petral ke KPK. Audit terhadap Petral itu dilakukan oleh perusahaan audit asal Australia, Kordamentha dan Badan Pemeriksa Keuangan.
Penyerahan audit tersebut dilakukan untuk melihat potensi pelanggaran hukum di dalam pengadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) impor yang dilakukan Petral dan anak usaha Pertamina Energy Service Pty Ltd (PES) dan Zambesi Ltd pada periode 2012-2015.
KPK mengatakan telah menerima audit tersebut. Bahkan lembaga antirasuah itu pun langsung membuka penyelidikan terhadap dugaan korupsi di tubuh Petral.
"Sudah penyelidikan. (Pemanggilan keterangan) belum bisa disampaikan. Risikonya besar pada tahap ini," kata Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji, Kamis 26 November 2015.
Hasto tak ambil pusing dengan tudingan Sudirman tersebut, melihat fakta bahwa KPK telah menerima audit terhadap Petral. Dia hanya menegaskan bahwa apa yang disampaikan Sudirman tersebut adalah bentuk kekecewaan setelah dicobot sebagai menteri oleh Jokowi.
"Namanya udah diganti jadi menteri kan biasa mengekspresikan kekecewaan," ujar Hasto.
http://bit.ly/2SbDZgY
February 17, 2019 at 08:09PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2SbDZgY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment