Dia menegaskan bahwa Prabowo-Sandi tidak akan mengabaikan NU atau bahkan berupaya menghapus budaya tahlilan.
Sebelumnya, melalui video yang beredar, seorang pendakwah mengatakan jika cawapres 01 Ma'ruf Amin kalah di Pilpres 2019, maka pihak yang tak suka dengan NU akan bangkit dan menghapus budaya ahlussunnah wal jama'ah. NU akan menjadi fosil.
"Tidak ada yang harus ditakuti oleh NU dan dunia pesantren, dengan kemenangan Prabowo-Sandi," kata Gus Irfan itu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (19/3).
"Kalau ada yang takut, hanya oknum yang mengatasnamakan NU dan menyebar hoaks tentang Prabowo untuk menakuti warga NU agar tidak memilih 02," lanjutnya
Gus Irfan menekankan bahwa anggapan NU akan ditiadakan jika Prabowo-Sandi adalah hoaks. Dia berani menyimpulkan demikian lantaran saat ini merupakan bagian timses Prabowo-Sandi.
"Saya adalah bagian dari tim ini, jadi saya tahu situasi di tim," ucap Irfan.
Gus Irfan berharap relawan, simpatisan atau pendukung Paslon nomor urut 01 berhenti melakukan hal demikian. Lebih baik kontestasi Pilpres 2019 diisi dengan menjual kelebihan Paslon masing-masing. Bukan malah mengumbar informasi palsu hingga meresahkan masyarakat.
"Kita fokus menawarkan keunggulan Prabowo Sandi, tidak menakut nakuti masyarakat, dengan isu komunisme di kubu sebelah, misalnya," kata Gus Irfan.
Di jagat media sosial beredar video ceramah yang dihadiri cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Seorang pendakwah mengatakan pihak yang tak suka dengan NU akan bangkit dan menghapus budaya ahlussunnah wal jama'ah jika Maruf kalah dalam Pilpres 2019.
"Jangan berpikir masih ada tahlil, jangan berpikir masih ada zikir di Istana, jangan berpikir ada Hari Santri apabila sampai Kiai Ma'ruf ini kalah," ujar seorang pendakwah dalam video yang diunggah akun Twitter @tohir2349, Senin (18/3).
Pendakwah itu melanjutkan, "Jawabnya hanya satu, kalau ingin semuanya masih 17 April yang akan datang semua kita jawab untuk memenangkan Kiai Ma'ruf Amin. Itu adalah jawaban, bagaimana menyelamatkan Ahlussunnah Wal Jama'ah dan bagaimana menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar dia.
[Gambas:Video CNN] (bmw/DAL)
https://ift.tt/2Jmpl76
March 19, 2019 at 11:23PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Jmpl76
via IFTTT
No comments:
Post a Comment