Pages

Wednesday, March 6, 2019

Fahri Sebut Survei LSI Denny JA Tendensius dan Berbahaya

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai hasil survei LSI Denny JA cenderung berbahaya dan bersifat adu domba. Penilaian itu terkait temuan LSI yang menyebut pendukung oposisi menghendaki Indonesia menyerupai Timur Tengah.

"Siapa yang mau jadi Timur Tengah, orang negara bubar. Ini kan otaknya kayak enggak masuk gitu loh. Ini negara enak di sini, masa kita, 'wah enak nih tinggal di negara bubar', gimana sih itu orang, kan pakai akal aja dong," ujar Fahri saat ditemui di kompleks parlemen, Rabu (6/3).

Menurut Fahri, penilaian itu tak masuk akal dan bersifat tendensius. Padahal selama ini ia kagum pada Denny sebagai kakak kelasnya.

"Dulu dia kakak kelas saya, saya kagumlah sama Denny, sekarang agak payah surveinya, materinya tendensius, janganlah, jangan mau adu domba," ujarnya.


Fahri juga mengkritisi temuan survei LSI Denny JA yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tertinggal 28 persen. Ia mengingatkan bahwa sejumlah lembaga survei salah memperkirakan hasil akhir pada Pilkada DKI Jakarta.

Saat itu mayoritas lembaga survei memperkirakan Basuki Tjahaja Purnama akan menang telak dari Anies Baswedan. Ia menilai hal itu terjadi karena calon pemilih sungkan menyebut pilihannya kepada surveyor sehingga hasil survei mereka berbeda jauh dari rekapitulasi resmi.

"Sama dengan kasus Pilkada DKI, ini yang akan terjadi. Rakyat akan bohong sama surveyor-surveyor dan nanti surveyor ini akan malu. Kayak kasus DKI sudah bilang Ahok enggak mungkin dikalahkan terlalu jauh meninggalkan Anies Baswedan," kata Fahri.

Fahri Sebut Survei LSI Denny JA Tendensius dan BerbahayaPeneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby memberikan keterangan hasil surveinya. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Survei terbaru LSI Denny JA mendapati selama kurun waktu enam bulan dukungan terhadap Prabowo-Sandi lebih unggul pada segmen pemilih Muslim yang orientasi politiknya menilai Indonesia harus seperti Timur Tengah atau Arab, yakni 54,1 persen.
Dibandingkan dengan survei sebelumnya pada Agustus 2018 kala itu pendukung Prabowo dari pemilih Muslim ingin Indonesia bak Arab berada di kisaran 39,6 persen.

Sementara di kubu pasangan petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin, pemilih Muslim yang menilai Indonesia harus seperti Timur Tengah atau Arab ada 45,9 persen.

Secara umum survei itu menyebut Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebanyak 58,7 persen. Jauh meninggalkan pasangan Prabowo-Sandi yang meraih dukungan sebanyak 30,9 persen. Sementara pemilih yang menyatakan rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab sebanyak 9,9 persen.

Survei bertajuk 'Pergeseran Sentimen Agama Setelah 6 Bulan Kampanye' itu dilakukan pada 18-25 Februari 2019. Survei melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.

(bin/pmg)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2SNBx0e
March 06, 2019 at 11:56PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2SNBx0e
via IFTTT

No comments:

Post a Comment