Hal itu menanggapi hasil survei terbaru sejumlah lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul jauh dari Prabowo-Sandiaga.
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan kewaspadaan dilakukan agar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tetap dalam tren positif hingga hari pencoblosan 17 April mendatang.
"Kami akan terus waspada menjaga tren elektabilitas yang positif ini. Kami akan terus memerangi hoaks yang secara masif disebarkan lawan," ujar Karding dalam keterangan tertulis, Rabu (6/3).
Karding mengatakan hoaks yang diarahkan terhadap Jokowi-Ma'ruf terjadi secara masif. Ia berkata hoaks tidak hanya ada di media sosial. Hoaks sudah disebar lewat kampanye dari pintu ke pintu.Politikus PKB ini mengklaim keunggulan Jokowi-Ma'ruf membuktikan masyarakat memberi apresiasi positif atas kinerja pemerintah. Tingginya elektabilitas itu, lanjut dia, juga membuktikan berbagai usaha untuk mendelegitimasi penyelenggara pemilu dan hoaks tidak efektif melawan kerja nyata Jokowi.
"Rakyat merasakan betul kerja-kerja pemerintah di sektor infrastruktur tol, bandara, LRT, MRT, pemberian dana desa, pembangunan daerah-daerah terluar Indonesia, serta faslitas jaminan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan," ujarnya.
Karding lantas menyebut Jokowi-Ma'ruf sebagai pemimpin yang solid dan saling melengkapi. Ia berkata Jokowi merepresentasikan sosok nasionalis yang agamis. Jokowi, kata dia, merangkul kalangan ulama, santri, dan agamawan.
"Sementara Kiai Ma'ruf sosok ulama yang memiliki wawasan kebangsaan," ujar Karding.
Tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf memang cukup positif berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga. Survei Indikator Politik periode 6-16 Desember 2018 dengan 1.220 responden mencatat elektabilitas pasangan nomor 01 itu sebesar 54,9 persen, unggul dari Prabowo-Sandi yang hanya mendapat 34,8 persen.Jokowi-Ma'ruf juga unggul berdasarkan survei Media Survei Nasional periode 6-15 Januari 2019 yang melibatkan 1.500 responden. Elektabilitas keduanya tercatat 47,9 persen dan Prabowo-Sandi 31,9 persen.
Survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 18-25 Februari menyatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 58,7 persen dan Prabowo-Sandi 30,9 persen. Survei ini melibatkan 1.200 responden.
Sementara salah satu lembaga survei, PolMark Indonesia mengingatkan Jokowi-Ma'ruf belum aman di Pilpres 2019 karena elektabilitasnya belum di atas 50 persen. Hasil survei PolMark menyebut elektabilitas paslon 01 masih sekitar 40,4 persen dan paslon 02 sebesar 25,8 persen.
Survei PolMark Indonesia berlangsung pada 7 Oktober 2018 hingga 12 Februari 2019 melibatkan 32.560 responden yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.Karding menyatakan tren positif elektabilitas Jokowi-Ma'ruf merupakan pelecut semangat bagi tim sukses untuk menyosialisasikan hasil kerja dan program yang akan dilakukan pemerintahan saat ini.
"Karena kami yakin dan percaya kualitas seorang pemimpin sangat ditentukan oleh kualitas demokrasi yang sedang berjalan," ujarnya. (jps/wis)
https://ift.tt/2Uj1CWI
March 07, 2019 at 12:28AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Uj1CWI
via IFTTT
No comments:
Post a Comment