"Enam korban yang sudah teridentifikasi sudah dikembalikan ke keluarga," demikian pernyataan Kepolisian Selandia Baru yang dikutip AFP.
"Baru 12 jasad yang berhasil diidentifikasi," tulis Kepolisian Selandia Baru dalam pernyataannya.
Keterlambatan pengembalian jasad ini membuat sejumlah keluarga frustrasi karena mereka ingin menguburkan korban sesuai ajaran Islam, yaitu dalam kurun waktu 24 jam setelah meninggal.
"Mereka hanya bilang mereka menjalankan semua sesuai prosedur, mereka melakukan satu proses. Namun, proses apa? Mengapa saya tidak tahu apa yang dilakukan dalam proses identifikasi tubuh? Mengapa saya tidak dihubungi secepatnya sebagai keluarga?" katanya.
Kepolisian Selandia Baru memaklumi keluhan keluarga ini. Namun, mereka kembali menegaskan bahwa proses autopsi memang memakan waktu tak sebentar.
"Kami melakukan apa pun untuk membuat proses ini berjalan secepat mungkin dan mengembalikan korban ke orang-orang kesayangan mereka," demikian pernyataan kepolisian.
Secara keseluruhan, penembakan di dua masjid di Christchurch ini menewaskan 50 orang, termasuk satu warga negara Indonesia.
CNNIndonesia.com sudah menghubungi Kementerian Luar Negeri RI untuk mengonfirmasi kepastian mengenai pengembalian jasad WNI yang tewas dalam teror Christchurch. Namun, pihak Kemlu belum merespons. (has)
https://ift.tt/2Y9iQb5
March 20, 2019 at 12:01AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Y9iQb5
via IFTTT
No comments:
Post a Comment