"Tolong bersabar. Pemerintah Vietnam akan mendukung pembebasanmu," ujar ayah sang tersangka, Doan Van Thanh, saat ditemui AFP di rumahnya di utara Vietnam.
Pemerintah Vietnam mulai mendesak Malaysia untuk membebaskan Doan dari tuntutan hukum setelah warga Indonesia yang juga menjadi tersangka kasus pembunuhan kakak tiri Kim Jong-un ini dilepaskan pada Senin (11/3).
Namun, dalam persidangan di Pengadilan Shah Alam hari ini, Kamis (14/3), penyelidik mengumumkan bahwa mereka mendapatkan perintah dari jaksa agung untuk tetap melanjutkan proses hukum Doan.
Namun, pihak Kedutaan Besar Vietnam di Kuala Lumpur menyatakan bahwa mereka akan tetap mengupayakan pembebasan Doan.
Thanh mengaku yakin upaya pemerintah Vietnam akan berhasil karena menurutnya, pada dasarnya anaknya memang tak bersalah.
"Saya tidak marah karena Siti dibebaskan. Hanya Tuhan yang tahu bahwa kami tidak melakukan pembunuhan itu. Saya ingin keluarga saya berdoa untuk saya," tutur Doan kepada para wartawan.
Keputusan Pengadilan Tinggi Shah Alam membebaskan Siti memang menimbulkan pertanyaan di Malaysia. Salah satu isu utamanya adalah dugaan intervensi Indonesia dalam proses hukum di Negeri Jiran.
Yasonna menjelaskan bahwa Siti dikelabui dan tidak menyadari sama sekali dia sedang diperalat oleh pihak intelijen Korea Utara. Siti juga sama sekali tidak mendapatkan keuntungan dari perbuatannya.
Tommy kemudian membalas surat Yasonna dan menyatakan sepakat menggunakan wewenangnya berdasarkan Pasal 254 Kitab Hukum Acara Pidana Malaysia, yaitu untuk tidak melanjutkan penuntutan terhadap kasus Siti Aisyah (nolle prosequi).
Namun, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengaku tak tahu ada lobi semacam ini. Ia kemudian mengatakan bahwa pembebasan Siti sudah sesuai dengan aturan.
"Memang ada aturan yang membolehkan untuk mencabut tuntutan. Itu yang terjadi. Saya tidak tahu alasan rincinya," ujar Mahathir. (has)
https://ift.tt/2F2tl7C
March 14, 2019 at 11:05PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2F2tl7C
via IFTTT
No comments:
Post a Comment