Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar, mengatakan 10 orang warga meninggal dunia terdiri dari dua orang dari Kota Bengkulu, enam orang di Kabupaten Bengkulu Tengah, dan dua orang di Kabupaten Kepahiang.
Banjir dan longsor yang melanda wilayah Provinsi Bengkulu pada Jumat (26/4) malam hingga Sabtu (27/4) siang mengakibatkan sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan rusak dan tidak berfungsi serta otomatis mengganggu aktivitas warga.
"Beberapa ruas jalan sama sekali tidak bisa dilalui, ada statusnya jalan desa hingga jalan nasional," ujar Rusdi seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (28/4).
Wilayah terdampak bencana alam di Kabupaten Kaur, yakni di jalan Padang Leban menuju Desa Air Kering putus total, ruas jalan Mentiring menuju Kecamatan Kinal terdapat satu "box culvert" terputus.
Banjir berasal dari luapan sungai maupun anak sungai yang mengalir menuju muara di Samudra Hindia sebelah barat Provinsi Bengkulu.
Kondisi banjir terparah melanda Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Benteng, dan Kabupaten Kepahiang.
Musibah banjir merendam wilayah Provinsi Bengkulu diperkirakan karena intensitas hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut.
Banjir telah menyebabkan sejumlah jalur transportasi antar kabupaten terputus, termasuk jalan provinsi yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan dan Bengkulu dengan Lampung.
[Gambas:Video CNN] (agr/mik)
http://bit.ly/2DzgMk8
April 28, 2019 at 05:46PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2DzgMk8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment