"Kami ingin NTB menang dengan cukup besar. Kami sampaikan untuk memilih Ma'ruf Amin. Masyarakat di sini agamis. Pasangan Ma'ruf Amin itu nasionalis religius. Dari segi pasangannya sesuai aspirasi NTB," kata Ma'ruf di sela safari politik di sejumlah titik di NTB, Selasa (2/4) seperti dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, Ma'ruf pun meyakini ia bersama Jokowi bisa meraup suara lebih dari 60 persen di NTB dalam Pilpres 2019.
"Target 60-70 persen di Nusa Tenggara Barat," tegas pria yang pula dikenal sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut dia, target yang besar itu dapat diwujudkan bermodalkan dukungan sejumlah tokoh yang memiliki basis massa besar kepada capres-cawapres urutan 01 seperti para tuan guru, partai politik pengusung, unsur Nahdlatul Ulama, dan elemen Nahdlatul Wathan.
Pada Pilpres 2014 silam, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapatkan perolehan suara lebih rendah dari Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa di provinsi tersebut.
Pada Pilpres 2014, Prabowo-Hatta menang telak atas Jokowi-JK di NTB dengan perolehan suara mencapai 72,45 persen. Kala itu, berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), perolehan suara Prabowo-Hatta adalah 1.844.178, sementara Jokowi-JK mendapatkan 701.238 (27,54 persen).
Terkait kekalahan Jokowi di Nusa Tenggara Barat saat Pilpres 2014, Ma'ruf meyakini sejumlah kendala sudah berupaya ditangani sehingga bisa menang di NTB.
"Dulu memang kalah karena banyak faktor. Tentu tidak terkonsolidasi, tidak ada yang melakukan pembinaan, sekarang berbeda. Sekarang tokoh tuan guru menyatu semua. Partai pendukung cukup besar dan NU sebagai kekuatan besar ada di sini," kata Ma'ruf.
Pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf bakal bersaing dengan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
[Gambas:Video CNN] (Antara/kid)
https://ift.tt/2VjSmlm
April 02, 2019 at 11:32PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2VjSmlm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment