Pengunjung dapat mendalami semesta Kubrick dan hubungan istimewanya dengan Inggris melalui sekitar 700 objek, klip video, dan wawancara, yang disusun berdasarkan 13 film yang ia buat selama 50 tahun berkarier.
Pameran tahun ini bertepatan dengan peringatan 20 tahun wafatnya Kubrick dan dirayakan bagai kepulangan sang sutradara yang pindah ke Inggris pada awal 1960-an untuk memproduksi "Lolita" (1962), 2001: "The Space Odyssey" (1968), "Dr. Strangelove" (1964) dan "Full Metal Jacket" (1987).Barang-barang paling terkenal dari pameran ini termasuk kapak Jack Nicholson dari "The Shining", kostum "A Clockwork Orange" (1971), helm "Full Metal Jacket", sampai jubah dan topeng "Eyes Wide Shut" (1999).
Objek pameran yang lain merinci perhatian obsesif Kubrick terhadap detail, termasuk foto hotel bersalju di Oregon yang digunakan untuk lokasi syuting "The Shining".
Foto tersebut disematkan kertas peringatan untuk mengambil gambar serinci mungkin; "TIDAK ADA CARA LAIN, GUNAKAN PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN CARA INI."
Area "2001: Space Odyssey" menyertakan model roda hamster berukuran 12 meter yang digunakan oleh para astronot dalam film untuk mensimulasikan gravitasi.
Kisah pembuatan film epik perang "Full Metal Jacket" dari Vietnam juga diminati pengunjung pameran yang berlangsung di Museum Desain London mulai Jumat hingga 15 September 2019.
Untuk film bertema perang itu, Kubrick menciptakan kembali kota Hue di Vietnam dan pabrik gas sepi di Beckton, London, melalui teknik perekaan ulang sekaligus impor 200 pohon palem dari Spanyol dan 100 ribu pohon plastik dari Hong Kong.
Ada juga area yang mengungkapkan hubungan rumit antara Kubrick, penontonnya, dan para kritikus, dimulai dari film "Lolita", yang merinci obsesi seorang pria paruh baya dengan seorang gadis berusia 12 tahun.
"Kami percaya bahwa film seperti itu pasti memiliki efek buruk pada masyarakat kita (...) dan karena itu tidak boleh dibuat," tulis Pendeta John Collins dalam suratnya tahun 1961 kepada Kubrick.
Sutradara legendaris itu meninggal pada 7 Maret 1999 di rumahnya di Childwickbury, utara London.
Sebelum pengumuman dibukanya pameran, naskah novel sekuel "A Clockwork Orange" yang ditulis penulis Anthony Burgess telah ditemukan pada pekan kemarin.
Sayangnya naskah novel itu tak pernah tuntas ditulis.
Naskah yang ditulis oleh penulis Inggris yang meninggal pada tahun 1993 itu mengisahkan tanggapan atas kepanikan dunia karena film hasil adaptasinya menjadi inspirasi banyak pelaku kriminal.
"The Clockwork Condition" menggambarkan masyarakat tahun 1970-an dalam hal manusia direduksi menjadi gigi dalam sebuah mesin, "tidak lagi berkembang alami, bukan organik secara manusiawi."
(ard)
http://bit.ly/2DFoZU5
May 01, 2019 at 04:23AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2DFoZU5
via IFTTT
No comments:
Post a Comment