
"Menyedihkan melihat kebakaran besar di Katedral Notre-Dame di Paris. Mungkin menerbangkan tank pembawa air dapat menjadi solusi untuk memadamkannya. Harus bertindak cepat," ujar Trump melalui Twitter.
Namun, menurut profesor ilmu kebakaran dari John Jay Colllege of Criminal Justice, Glenn Corbett, cara usulan Trump itu akan sangat sulit diwujudkan.
Menurut Corbett, tak ada pilot pesawat yang mampu menurunkan air "tepat di satu titik sambil bergerak beberapa mil perjam."
"Salah satu masalah yang ada di sini adalah hawa panas yang bergerak ke atas melalui cerobong ya ada. Kalian tidak dapat menerbangkan helikopter di udara panas. Udaranya terlalu tipis," ucap Corbett kepada CNN.
Meski banyak tantangan, sekitar 400 personel pemadam kebakaran yang dikerahkan akhirnya berhasil memadamkan si jago merah dan menyelamatkan sebagian besar bagian bangunan bersejarah tersebut.
Mantan Komisioner Departemen Kebakaran New York, Thomas Von Essen, mengapresiasi kerja petugas pemadam kebakaran yang dianggap efektif karena berhasil menyelamatkan beberapa bagian penting Notre-Dame.
Setelah melihat foto-foto interior Notre-Dame pasca-kebakaran, mantan petugas pemadam kebakaran yang menangani tragedi 11 September itu semakin terperangah.
"Puingnya tidak banyak, yang mungkin harus dibereskan berhari-hari. Tampaknya mereka sukses memadamkan apinya," tutur Von Essen.
Seorang mantan personel Departemen Pemadam St. Louise di AS, Gregg Favre, juga mengaku kagum dengan tim pemadam kebakaran yang ditugaskan ke Notre-Dame.
"Melihat mereka dapat mengendalikan sebaran api hingga dapat menyelamatkan sebagian besar bangunan bangunan, termasuk dua menara lonceng, merupakan upaya yang sangat luar biasa," katanya. (has)
http://bit.ly/2PeZ61H
April 16, 2019 at 09:34PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2PeZ61H
via IFTTT
No comments:
Post a Comment