Tol Trans-Jawa jelas bakal jadi sasaran pemudik apalagi tiga provinsi di Jawa merupakan tujuan mudik terbesar yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut pengamat transportasi Universitas Katholik Soegijapranata, Djoko Setijowarno daerah-daerah yang dilalui tol perlu menyiapkan fasilitas area istirahat yang diperuntukkan bagi pengemudi yang merasa lelah.
"Badan usaha jalan tol mesti aktif mengedukasi masyarakat dan pemudik untuk beristirahat di luar jalan tol atau di daerah yang dilalui jalan tol," kata Djoko seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (28/4).Dia menambahkan perlu ada sistem yang mendukung hal ini. Pengelola jalan tol sebaiknya tidak mengenakan tarif bagi pemudik yang keluar-masuk pintu tol untuk beristirahat di daerah tersebut.
Strategi ini dirasa dapat mendorong pemudik untuk memanfaatkan daerah yang dilalui tol sebagai tempat beristirahat dan menghindari kecelakaan karena kelelahan dan macet di sekitar rest area.
"Gerbang Tol Salatiga dapat menjadi contoh karena area untuk istirahat pemudik dekat dengan pintu tol. Dia menyarankan, area untuk istirahat bagi pengguna jalan tol sebaiknya berjarak 200-300 meter dari pintu tol," katanya.Penggunaan rest area pun perlu ada batasan waktu. Djoko menuturkan Ditjenhubdat perlu menyediakan instrumen untuk mencatat waktu masuk dan keluar rest area sehingga kendaraan yang melebihi batas waktu akan dikenakan tarif tinggi.
Kegiatan mudik pun bisa menghidupkan roda perekonomian daerah-daerah yang dilalui tol. Diperkirakan total dana yang akan mengalir ke lokasi tujuan mudik sebesar Rp10,3 triliun.
"Potensi belanja ini mesti dimanfaatkan oleh daerah-daerah yang dilalui Tol Trans-Jawa, salah satunya dengan menyiapkan fasilitas area istirahat di kota atau kabupaten tersebut," imbuhnya. (els/mik)
http://bit.ly/2UZeXHY
April 29, 2019 at 02:23AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2UZeXHY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment